Perencanaan Kembali Koridor Sunmor UGM sebagai Area Wisata Lokal Mingguan dengan Konsep Shared Street
HABIB NAUFAL, 1. Dr. Ir. Suryanto, MSP
2021 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTASunday Morning (Sunmor) merupakan kegiatan perdagangan informal berupa lapak penjual pada jalan penghubung dari Selokan Mataram hingga Sagan yang telah ada sejak tahun 1990an. Lokasi perdagangan yang berada pada kawasan pendidikan tinggi UGM menyebabkan area ini lebih dikenal sebagai Sunmor UGM. Koridor Sunmor yang membentang sepanjang 1,5 Km terdiri dari tiga jalan yaitu Jalan Notonagoro, Jalan Lembah, dan Jalan Wirata. Sunmor sendiri merupakan kegiatan informal yang memanfaatkan penurunan intensitas lalu lintas kendaraan pada hari libur untuk perdagangan pada ruang milik jalan. Namun kegiatannya acap kali menimbulkan permasalahan seperti konflik ruang, kegiatan, sirkulasi dan lainnya. Rencana ini bertujuan untuk merencanakan kembali kegiatan sunmor yang terintegrasi dan saling mendukung dengan kawasan sekitar sehingga tetap dapat memepertahankan fungsinya sebagai koridor penghubung pada hari kerja dan pemanfaatan area perdagangan pada minggu pagi. Dalam analisanya, penulis menggunakan metode benchmarking untuk membandingkan kebutuhan ruang dan fasilitas terhadap kondisi eksisting pada masing-masing kriteria komponen desain selanjutnya dilakukan pengembangan rencana dan pendetailan rencana pada skala makro hingga mikro secara komprehensif. Rencana ini menghasilkan rencana subtantif integrasi kegiatan sunmor dengan ruang disekitarnya dan rencana teknis perencanaan kembali lansekap jalan dengan konsep shared street untuk menunjang sirkulasi dan operasional kegiatan sunmor.
Sunday Morning (Sunmor) is an informal market in which sellers traded in their portable stall on conecting road from Selokan Mataram to Sagan that has been existence since the 1990s. The location of Sunmor close to UGM (Local University) then this area well known as Sunmor UGM. The Corridor, which length about 1,5 km, consists of three roads that are Notonagoro Road, Lembah Road, and Wirata Road. Sunmor is an informal tourism activity that takes advantage of reducing the intensity of vehicle traffic on holidays weekend then used road space for activities. However, sunmor activities often lead to problems such as conflct of space, activities, circulation, and others. This plan aims to re-plan sunmor activities that are integrated and mutually supportive with the neighborhood so it can maintain its function as a connecting road in weekdays and trading areas on sunday mornings. During analysis, the author used the benchmarking method to compare space and facility requrements to the exixting conditions of each design component criteria, then developing and detailing plans at macro to micro scale comprehensively. This plan produces a substantive plan for the integration of sunmor activities and technical implementation plan with the concept of a shared street to support the circulation and operational activities of sunmor.
Kata Kunci : Commercial Corridor, Sunmor, Shared Street, Integrated space, Tourism,