Framing Komunikasi Krisis di Organisasi Pemerintah (Analisis Framing Komunikasi Krisis Biro Humas Terkait Permasalahan Penerbitan IOMKI bagi Perusahaan Industri dalam Siaran Pers di Website Kementerian Perindustrian Tahun 2020)

RIDWAN SAHARA, Dr. Widodo Agus Setianto, M.Si

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Kebijakan Izin Operasional Mobilitas dan Kegiatan Industri (IOMKI) bertujuan agar kegiatan industri dapat berlangsung sesuai protokol kesehatan sekaligus menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat di masa pandemi. Dalam prakteknya, kebijakan ini menuai kritikan yang dimuat di media massa. Kebijakan IOMKI dianggap tidak mendukung langkah menekan persebaran virus COVID-19. Dampak dari kritik berpotensi mempengaruhi citra organisasi dan memicu terjadinya krisis bagi organisasi. Biro Hubungan Masyarakat Kemenperin berperan penting dalam komunikasi krisis organisasi guna menyikapi polemik IOMKI melalui framing siaran persnya agar tidak berdampak negatif bagi organisasi dan publik. Penelitian ini untuk memahami framing komunikasi krisis dalam siaran pers di website Kementerian Perindustrian dalam merespon polemik IOMKI, persepsi risiko yang dibangun dan faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan framing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan paradigma konstruktivis. Analisis framing Robert N. Entman digunakan untuk menganalisis siaran pers dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi yang dilengkapi dengan wawancara untuk mendapatkan gambaran persepsi dan faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan framing. Hasil penelitian menunjukkan frame yang konsisten dibangun oleh Biro Humas selama periode penelitian (14 April 2020 � 31 Desember 2020) adalah kebijakan IOMKI dipandang sebagai langkah pemerintah dalam mendukung industri untuk tetap beroperasi dengan protokol kesehatan adalah jalan tengah yang terbaik, khususnya mengakomodir masyarakat industri selaku stakeholder utama organisasi. Penonjolan dalam siaran pers digunakan untuk memusatkan perhatian publik guna mempertahankan legitimasi Kemenperin sebagai regulator pencetus kebijakan IOMKI. Dalam proses persepsi risiko terkait kritik IOMKI terjadi amplifikasi sinyal yang selama proses transmisi dan penerimaan melalui elemen sistem informasi (menguatkan atau melemahkan dan menyaring atribut risiko) dan elemen respon (interpretasi dan respon rerhadap arus informasi yang diterima). Biro Humas memperhatian berbagai faktor seperti dimensi krisis, respon yang disesuaikan dengan nilai organisasi, serta memperhatikan credibility dan reason sebagai muatan dalam siaran persnya.

The Policy of Industrial Operational and Mobility Permits (IOMKI) aims to ensure that industrial activities can operate according to health protocols while ensuring the fulfillment of community needs during the pandemic. In practice, this policy has drawn criticism that shown in the mass media. IOMKI's policy is considered not to support measures to suppress the spread of the COVID-19 virus. The impact of criticism has the potential to affect the image of the organization and trigger a crisis for the organization. The Public Relations Bureau of the Ministry of Industry plays an important role in organizational crisis communication in order to address the IOMKI polemic through framing its press releases so as not to have a negative impact on the organization and the public. This study aims to understand the framing of crisis communications in press releases on the Ministry of Industry's website in response to the IOMKI polemic, the risk perception built and the factors considered in framing. This study uses a descriptive qualitative approach and a constructivist paradigm. Robert N. Entman's framing analysis was used to analyze the press releases with data collection techniques in the form of documentation accompanied by interviews to get an overview of perception and factor considered in framing. The results of the study show that the consistent frame built by the Public Relations Bureau during the research period (14 April 2020 - 31 December 2020) is that IOMKI's policy seen as a government step in supporting the industry to continue operating with health protocols is the best middle way, especially accommodating the industrial community as the main stakeholders of the organization. Highlights in press releases are used to focus on public attention in order to maintain the legitimacy of the Ministry of Industry as the regulator of IOMKI policies. In the risk perception process related to IOMKI criticism occurs signal amplification during the transmission and reception process through information the system elements (strengthening or weakening and filtering risk attributes) and the response elements (interpretation and response to the flow of information received). The Public Relations Bureau pays attention to various factors such as the dimensions of the crisis, responses that are adapted to the values of the organization, and pays attention to credibility and reason as the content in its press releases.

Kata Kunci : IOMKI, siaran pers, framing, komunikasi krisis, persepsi risiko