Laporkan Masalah

Pengaruh Program Perlindungan Sosial Pemerintah Terhadap Perilaku Konsumsi Rokok Rumah Tangga Miskin di Indonesia

RIYAN ROSERINA, Sekar Utami Setiastuti, M.Sc., Ph.D.

2021 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dengan mendistribusikan berbagai program perlindungan sosial. Namun, konsumsi rokok pada rumah tangga miskin yang berdampak buruk bagi kesehatan masih tinggi. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan tempat tinggal berpengaruh terhadap prevalensi konsumsi rokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh program perlindungan sosial terhadap perilaku konsumsi rokok pada rumah tangga miskin di Indonesia. Data yang digunakan adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019 dengan metode analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga miskin penerima bantuan sosial berupa Bersa Sejahtera (Rastra), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Bantuan sosial Pemda meningkatkan risiko konsumsi rokok dengan efek tertinggi pada penerima Rastra. Rumah tangga miskin yang menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) signifikan dalam menurunkan resiko konsumsi rokok pada rumah tangga miskin di Indonesia. Sementara hasil lain menunjukkan bahwa rumah tangga miskin yang tinggal di perdesaan dan di Pulau Jawa meningkatkan risiko merokok. Tingkat pendidikan Kepala Rumah Tangga (KRT) menurunkan risiko merokok pada rumah tangga miskin. Implikasi kebijakan yaitu program-program peningkatan human capital serta program penyuluhan konsumsi pangan bergizi, khususnya kepada rumah tangga miskin di Indonesia.

The Government of Indonesia is committed to accelerating poverty reduction by distributing various social protection programs. However, cigarette consumption in poor households which has a negative impact on health is still high. The level of education, income level and place of residence have an effect on the prevalence of cigarette consumption. The purpose of this study was to determine the effect of social security programs on cigarette consumption behavior in poor households in Indonesia. This study used the 2019 National Socio-Economic Survey (Susenas) data with the logistic regression analysis method. The results showed that poor households receiving social security Beras Sejahtera (Rastra), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) and Local Government social security increased the risk of cigarette consumption with the highest effect on recipient of Rastra. Poor households who receive assistance from the Program Indonesia Pintar (PIP) and Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) significantly reduce the risk of cigarette consumption. Meanwhile, other results show that poor households living in rural areas and on the island of Java increase the risk of smoking. The level of education of the head of the household reduces the risk of smoking in poor households. The policy implication is to increase human capital and education programs on the consumption of nutritious food, especially for poor households in Indonesia.

Kata Kunci : rumah tangga miskin, konsumsi rokok, bantuan sosial, regresi logistik

  1. S2-2021-447507-abstract.pdf  
  2. S2-2021-447507-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-447507-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-447507-title.pdf