KEMBALI KE AKAR: DINAMIKA KRISTEN ORTODOKS KOPTIK DI NEGARA MAYORITAS MUSLIM TERBESAR DI DUNIA
GUN GUN GUNAWAN, Dr. Leonard Chrysostomos Epafras, S.Si., M.Th.
2021 | Tesis | MAGISTER AGAMA DAN LINTAS BUDAYASejarah agama Kristen di Indonesia tidak lepas dari sejarah Imperialisme Barat. Hal ini menjadikan Kristen mendapat stigma sebagai agama penjajah dari sebagian kalangan umat Islam dan di sebagian masyarakat Kristen. Hal ini menjadi alasan bagi sekelompok masyarakat Kristen Indonesia untuk mengenalkan sebuah model Kekristenan yang berakar pada kebudayaan Timur Tengah yaitu Kristen Ortodoks Koptik. Dengan menggunakan perspektif gerakan purifikasi agama, studi ini berargumen bahwa kemunculan Kristen Ortodoks Koptik di Indonesia disebabkan oleh adanya krisis identitas, krisis pemaknaan moral, dan pergolakan budaya yang mendalam dalam sebagian komunitas Kristen yang merasa bahwa kekeristenan arus utama tidak otentik dan terlalu kebarat-baratan. Di tengah masyarakat Kristen arus utama, mereka mengedepankan wacana keotentikan, legitimasi kebenaran, dan kesesuaian dengan kultur Indonesia. Adapun di tengah masyarakat Islam, mereka mengedepankan wacana "kearaban" dan menampilkan diri sebagai ajaran yang dekat dengan Islam. Sementara ketika berhadapan dengan regulasi pemerintah, mereka menampilkan diri sebagai bagian dari Kekristenan arus utama dan menggunakan wacana keberagaman dan kebebasan beragama sebagai upaya memperoleh pengakuan dari negara.
The history of Christianity in Indonesia cannot be separated from the history of Western colonialism. This has caused Moslems and several Christian Community stigmatized Christianity as a colonial religion. For this reason a group of Indonesian Christians try to introduce a model of Christianity that rooted in Middle Eastern culture, Coptic Orthodox Christianity. Using the perspective of the purification, this study argues that the emergence of Coptic Orthodox Christianity in Indonesia was caused by an identity crisis, a crisis of moral meaning, and a deep cultural upheaval in some Christian communities who felt that mainstream Christianity in not authentic and too westernized. Within the mainstream Christian society, they put forward the discourse of authenticity, legitimacy of truth, and conformity to Indonesian culture. As within the Moslem community, they put forward the discourse of "Arabism" and bring out the teaching as teachings that are close to Islam. Meanwhile, when adjusting to government regulations, they bring out themselves as part of mainstream Christianity and use the discourse of diversity and religious freedom as an effort to gain recognition from the state.
Kata Kunci : Kristen Ortodoks Koptik, gerakan agama baru, dekonversi, krisis identitas.