Bahasa Korea sebagai Mata Pelajaran Baru di NGO Bule Mengajar
SYIFAA SHAFIRA A, Theresia Avila Rencidiptya Gitanati Firstantin, S.S., M.A.
2021 | Tugas Akhir | D3 BAHASA KOREAPenelitian yang berjudul "Bahasa Korea sebagai Mata Pelajaran Baru di NGO Bule Mengajar" ini, bertujuan untuk meninjau proses pembelajaran dan kendala yang dihadapi, baik oleh siswa maupun guru dalam pelaksanaan kursus Bahasa Korea di "NGO Bule Mengajar" pada tahun 2020. Metode kualitatif digunakan dalam pengumpulan data. Data berupa jawaban tertulis dari hasil kuesioner, traskrip wawancara dengan responden dan hasil penelitian lapangan dikumpulkan dan dianalisis. Responden terkait adalah 21 siswa kursus Bahasa Korea di "NGO Bule Mengajar" tahun 2020. Hasil penelitian menyatakan bahwa selama proses pembelajaran bahasa Korea di "NGO Bule Mengajar" terdapat promosi dan pendaftaran kursus, pembagian kelas, perangkat pembelajaran, sistem pembelajaran, dan metode pembelajaran yang berbeda untuk kelas beginner (pemula) dan intermediate (menengah). Terdapat beberapa sarana prasarana antara lain: sarana teknis, sarana ruang kelas, dan perpustakaan mini yang disediakan oleh "NGO Bule Mengajar." Siswa dan guru harus menghadapi berbagai kendala dalam proses pembelajaran yang muncul diakibatkan oleh faktor internal dan eksternal. Masalah tersebut antara lain perbedaan usia, pekerjaan dan kemampuan bahasa, ketidakmampuan menggunakan fasilitas, pertemuan yang terbatas, referensi yang terbatas, dan beberapa kendala selama pandemi covid-19.
The research entitled "Korean Language as a New Subject at NGO Bule Mengajar" aims at exploring the learning process and the obstacles faced by both students and teachers in Korean language courses implementation at "NGO Bule Mengajar" in 2020. Qualitative methods were used in data collection. The data, i.e.: written answers of the questionnaires, transcribed interviews with respondents and the results of field research, were gathered and analyzed. Related respondents were 21 students of the Korean Language course at "NGO Bule Mengajar" in 2020. The results of the study stated that during the Korean language learning process at "NGO Bule Mengajar", there were promotion and registration of courses, class division, learning tools, learning systems, and different learning methods for beginner and intermediate classes. There are some infrastructures such as technical facilities, classroom facilities, and a mini-library provide by "NGO Bule Mengajar." Students and teachers must face various obstacles in the learning process arisen due to some internal and external factors. These problems include differences in age, job and language skills, inability to use facilities, limited meetings, limited references, and some constraints during the covid-19 pandemic.
Kata Kunci : Bahasa Korea, proses pembelajaran, hambatan pembelajaran, NGO Bule Mengajar