Implementasi Program Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (JAMSOSRATU) dalam Meningkatkan Keberdayaan dan Keberfungsian Sosial pada Bidang Pendidikan dan Kesehatan di Kota Serang
MEGALIA FATMAWATI, Drs. Suparjan M. Si
2021 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANKemiskinan merupakan permasalahan yang bersifat multidimensional sehingga memerlukan perhatian khusus dalam mengatasinya. Pada tahun 2013 Pemerintah Provinsi Banten mencanangkan Program Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu atau JAMSOSRATU yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan serta memutus rantai kemiskinan melalui peningkatan keberdayaan dan keberfungsian sosial dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Pada tahun 2019 Program yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Banten ini telah diberikan kepada 50.000 rumah tangga sasaran dari delapan Kota/Kabupaten di seluruh Provinsi Banten. Oleh karena itu karya ini berupaya menjelaskan proses implementasi Program Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu) dalam meningkatkan keberdayaan dan keberfungsian sosial pada bidang pendidikan dan kesehatan di Kota Serang. Data yang menjadi topik pembahasan dalam karya ini diperoleh dari proses magang di Dinas Sosial Kota Serang. Selain itu, data juga diperoleh langsung dari pendamping program, Dinas Sosial Provinsi Banten serta rumah tangga sasaran. Selanjutnya sebagai dasar analisis data, karya ini menggunakan konsep implementasi kebijakan, model implementasi kebijakan menurut Edward III, konsep perlindungan sosial, konsep jaminan sosial, serta konsep bantuan sosial. Berdasarkan hasil data yang diperoleh diketahui bahwa program bantuan sosial bersyarat ini telah dibagikan kepada 5.496 rumah tangga sasaran di Kota Serang yang dicairkan sebanyak dua kali dalam setahun. Namun di sisi lain masih ada tujuan program yang belum sepenuhnya tercapai. Salah satunya mengenai dampak program ini dalam meningkatkan keberdayaan dan keberfungsian sosial pada bidang pendidikan dan kesehatan yang belum bisa dibuktikan dengan data yang akurat. Adapun analisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut berdasarkan model implementasi menurut Edward III, diketahui bahwa; (1) Komunikasi mengenai substansi program sudah ditransmisikan namun belum memenuhi dimensi kejelasan dan konsistensi, (2) Minimnya anggaran, kurangnya kualitas dan kuantitas SDM, sumber daya peralatan cukup, sumber daya kewenangan masih terpusat di Dinas Sosial Provinsi Banten, (3) Selain dipengaruhi oleh pemimpin yang berkuasa, disposisi implementor juga dipengaruhi oleh insentif yang diberikan, (3) Masih terdapat fragmentasi dalam struktur birokrasi program yang menghambat terlaksananya seluruh proses implementasi program berdasarkan petunjuk pelaksanaan yang telah disusun.
Poverty is a multidimensional problem that requires special attention to resolve it. In 2013 the Banten Province Government launched the United Banten People's Social Security Program or JAMSOSRATU which aims to improve welfare and break the chain of poverty through increased empowerment and social functioning in the field of education and health. Since 2019 the program implemented by the Social Service of Banten Province has been given to 50,000 target households from eight cities / regencies throughout Banten Province. So, this work seeks to explain the process of implementing the United Banten People's Social Security Program (Jamsosratu) in improving social power and functioning for education and health in Serang City. The data that became the topic of discussion in this research was obtained from the internship process at the Serang City Social Service. The data also obtained directly from program supervisors, Banten Province Social Services, and households target. As the basis of data analysis, this research uses the concept of policy implementation, policy implementation model according to Edward III, the concept of social protection, the concept of social security, and the concept of social assistance. Based on the results of the data obtained it is known that this conditional social assistance program has been distributed to 5,496 target households in Serang City which is disbursed twice a year. But on the other hand there are still program objectives that have not been fully achieved. One of them is about the impact of this program in improving social power and functioning of education and health that can not be proven by accurate data. The analysis of factors that can influence it based on the implementation model according to Edward III, it is known that; (1) Communication about the substance of the program has been transmitted but has not fulfilled the dimensions of clarity and consistency, (2) Lack of budget, lack of quality and quantity of human resources, sufficient equipment resources, authority resources are still concentrated in the Banten Province Social Service, (3) In addition to being influenced by the leader in power, the disposition of implementors is also influenced by the incentives provided, (3) There is still fragmentation in the bureaucratic structure of the program that hinders the implementation of the entire program implementation process based on the implementation instructions that have been prepared.
Kata Kunci : implementasi, bantuan sosial, pendampingan, disposisi, inkonsistensi. /Keywords: implementation, social assistance, mentoring, disposition, inconsistencies.