ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK PADA PENYEDIA LAYANAN 3PL (STUDI KASUS PT INTERPORT MANDIRI UTAMA)

MUHAMAD SHOFYAN S, Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D.,

2021 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

PT Interport selaku penyedia layanan 3PL berperan penting dalammendukung proses logistik pelanggannya. Kondisi lingkungan bisnis yang penuhdengan ketidakpastian dan mengalami perubahan yang cepat menjadikan rantai pasok PT Interport rawan mengalami gangguan dan risiko. Berbagai ketidakpastian dan potensi risiko pada rantai pasok PT Interport dapat diantisipasi dengan manajemen risiko rantai pasok. Saat ini manajemen risiko rantai pasok yang pada PT Interport cenderung lebih fokus kepada analisis dan mitigasi risiko pada aliran barang. Hal tersebut menyebabkan identifikasi risiko pada rantai pasok pelayanan 3PL tidak optimal. Selain itu, penerapan manajemen risiko ini juga tidak terdokumentasi dengan baik sehingga menyebabkan terulangnya risiko yang sama. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara daring dengan tim business development, tim operasional freight forwarding, tim operasional pergudangan, dan tim SCM. Informasi yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis House of Risk 1 (HOR 1) dan House of Risk 2 (HOR 2). Analisis HOR 1 bertujuan untuk menentukan penyebab risiko yang akan dimitigasi. Penentuan agen risiko yang akan dimitigasi menggunakan prinsip pareto. Analisis HOR 2 bertujuan untuk menentukan prioritas tindakan mitigasi untuk diterapkan berdasarkan tingkat efektivitas dan tingkat kesulitannya. PT Interport selaku penyedia layanan 3PL mempunyai 20 risiko rantai pasok yang terdiri dari 11 risiko proses, 3 risiko pasokan, 5 risiko permintaan, dan 1 risiko kontol. Kejadian risiko tersebut disebabkan oleh 28 agen risiko. Dari hasil analisis HOR 1 didapatkan 11 agen risiko prioritas yang menyebabkan 80% kejadian risiko. PT Interport memiliki 10 rencana mitigasi dari 11 agen risiko yang diprioritaskan untuk dimitigasi. Dari hasil analisis HOR 2 didapatkan urutan prioritas rencana mitigasi yang harus segera dilakukan. Urutan tiga teratas dari rencana mitigasi tersebut adalah menerbitkan kebijakan untuk selalu menyertakan klausa syarat dan ketentuan term of payment pada kontrak kerjasama, mengintegrasikan sistem IT pada proses order to cash, dan membuat form payment tracking

Interport as a 3PL service provider, has an important role in supporting the logistics process of its customer. The uncertainty business environment makes Interport's supply chain prone to disruption and facing a risk. Various disruption and potential risk in Interport’s supply chain can be anticipated with supply chain risk management. Currently, the supply chain risk management at Interport tends to focus more on analysis and risk mitigation on the flow of goods. This causes the risk in the 3PL service supply chain to be not optimal. In addition, the risk management is not well documented and causing the same risk to recur This study uses a case study research design. Research Data obtained by conducting online interviews with the business development team, the freight forwarding operational team, the warehouse operations team, and the SCM team. The information obtained will be analyzed using analysis of House of Risk 1 (HOR 1) and House of Risk 2 (HOR 2). HOR 1 analysis aims to determine the causes of the risk to be mitigated. The selection of risk agents to be mitigated uses the Pareto principle. HOR 2 analysis aims to determine the priority of mitigation actions to be implemented based on the level of effectiveness and difficulty level. Interport as a 3PL service provider has 20 supply chain risks, consist of 11 process risks, 3 supply risks, 5 demand risks, and 1 control risk. The risk events were caused by 28 risk agents. From the results of the HOR 1 analysis, it was found that 11 priority risk agents caused 80% of risk events. Interport has 10 mitigation plans from 11 prioritized risk agents to be mitigated. From the results of the HOR 2 analysis, it is found that the priority order of the mitigation plan must be carried out immediately. The top three of the mitigation plan are issuing policies to always include terms and conditions of payment clauses in contracts, integrating IT systems in the order to cash process, and creating payment tracking forms.

Kata Kunci : 3PL, Supply Chain Risk, House of Risk 1, House of Risk 2