Laporkan Masalah

Berita Selebritis Indonesia Pada Kapanlagi.com dan Liputan6.com: Analisis Wacana Kritis

AGWIN DEGAF, Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U, M.A.; Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo

2021 | Disertasi | DOKTOR ILMU-ILMU HUMANIORA

Penelitian ini berjudul Berita Selebritis Indonesia pada Kapanlagi.com dan Liputan6.com: Analisis Wacana Kritis. Terkait dengan judul tersebut, peneliti berusaha mengkaji tentang bagaimana media-media online menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu melalui pemberitaannya dan seperti apa ideologi dari media tersebut. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami bangunan struktur wacana berita selebritis, pilihan kata yang digunakan dalam pemberitaan, strategi tata bahasa, fitur-fitur makro semantik, dan ideologi yang terkandung dalam wacana berita selebritis. Sumber data dari penelitian ini adalah situs berita online kapanlagi.com dan liputan6.com dengan kata dan kalimat sebagai data yang diteliti. Analisis wacana dalam penelitian ini menggunakan kerangka kerja dari van Dijk yang membagi wacana kedalam beberapa elemen. Meskipun demikian, teori-teori wacana dari pakar-pakar lainnya seperti van Leeuwen, Sara Mills, dan Roger Fowler juga digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan deskripsi yang lebih lengkap dan pemaknaan yang lebih berwarna terkait dengan struktur wacana, pemilihan kata, tata bahasa, strategi semantik, dan ideologi wacana. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, analisis wacana dalam penelitian ini diawali dengan meneliti struktur atau skema wacana berita artis dari portal kapanlagi.com dan liputan6.com. Dalam penelitian ini, seringkali yang ditampilkan pertama kali adalah identitas dari aktor sosial yang diberitakan, karena aktor sosial disini adalah selebritis-selebritis terkenal, baru kemudian disusul oleh informasi-informasi terkait dengan peristiwa yang menimpa artis-artis tersebut. Terkait dengan skema wacana berita artis, dalam penelitian ini ditemukan adanya summary dan story. Summary di sini tersusun atas dua bagian yaitu judul dan lead berita, sedangkan story tersusun atas bagian yang disebut sebagai situasi dan bagian lainnya adalah komentar yang ditampilkan dalam teks berita. Semua bagian dan skema ini bukan saja bagaimana agar suatu berita itu menjadi runtut dan enak dibaca, namun juga menunjukkan pemaknaan media atas suatu peristiwa yang menimpa selebritis tanah air. Kedua, setelah menganalisis struktur atau skema wacana berita artis, penelitian kemudian berlanjut ke pilihan kata yang kaitannya dengan penggunaan disfemisme dan eufemisme dalam pemberitaan. Satuan ekspresi disfemisme yang ditemukan dari data terdiri dari tiga macam, yakni kata, frasa, dan klausa. Adapun disfemisme yang berupa kata terdiri dari dua macam, yaitu kata dasar dan kata turunan. Adapun dalam bentuk frasa terdiri dari frasa nomina, frasa ajektiva, frasa verba, dan frasa idiomatis. Untuk satuan ekspresi eufemisme, yang ditemukan pada kapanlagi.com dan liputan6.com terdiri dari tiga macam, yakni kata, frasa, dan klausa. Adapun eufemisme yang berupa kata terdiri dari kata turunan. Adapun dalam bentuk frasa terdiri dari frasa nomina. Ketiga, analisis atas tata bahasa dalam pemberitaan artis yang hasil analisisnya menunjukkan adanya penggunaan kalimat aktif dan pasif, nominalisasi, abstraksi, kategorisasi, identifikasi, dan indeterminasi (anonimitas). Perubahan-perubahan itu bukan hanya mengubah struktur kalimat tetapi juga mengubah makna dari bahasa yang digunakan secara keseluruhan. Terakhir, penggunaan strategi-strategi makro semantik tertentu untuk mempengaruhi pemaknaan khalayak terkait berita selebritis, menunjukkan adanya penggunaan strategi deskripsi aktor (actor description), pengajuan argumentasi otoritatif (authority), pemberian beban (burden), strategi implikasi, permainan angka (number game), pemanfaatan metafora, dan strategi pengajuan sangkalan (disclaimer). Strategi-strategi tersebut merupakan representasi / turunan dari ideologi patriarki yang terdapat dalam pemberitaan selebritis dari portal kapanlagi.com dan liputan6.com. Selain itu, sebagai bagian dari industri media, berita selebritis tentu tentu saja tidak dapat dilepaskan dari ideologi kapitalisme.

This research is entitled "Indonesian Celebrity News on Kapanlagi.com and Liputan6.com: Critical Discourse Analysis." Related to the title, the researcher tries to study how online media portray a particular person or event through their reporting and what kind of ideology the press has. Specifically, this study aims to describe and understand the structure of celebrity news discourse, choice of words used in the news, grammar strategies, semantic macro features, and ideologies contained in celebrity news discourse. The data source of this research is the online news sites Kapanlagi.com and liputan6.com with words and sentences as research data. The data analysis method uses a descriptive qualitative analysis method with critical paradigmatic discourse analysis as an umbrella of the study. Discourse analysis in this study uses the framework of van Dijk which divides the discourse into several elements. Nevertheless, discourse theories from other experts such as Theo van Leeuwen, Sara Mills, and Roger Fowler are also used in this study to obtain a complete description and more colorful meaning related to discourse structure, word choice, sentence form, strategy semantics, and ideology of the discourse. The results of this study can be concluded as follows. First, the discourse analysis in this study begins by examining the structure of celebrity news discourse from the online sites kapanlagi.com and liputan6.com. In this study, often the first thing shown is the identity of the reported social actors, because the social actors here are well-known celebrities, followed by information related to the events that occur those celebrities. In this study, the researcher found a summary and story associated with the structure of celebrity news discourse. The summary here is composed of two parts, namely the title and lead of the news, while the story is composed of a component called the situation, and the other part is the commentary displayed in the news text. Second, after analyzing the structure or schema of the artist's news discourse, the research then goes on to the choice of words or lexicalization related to the use of dysphemism and euphemisms in the news. The unit of expression of dysphemism found from the data consists of three kinds, namely words, phrases, and clauses. The dysphemism in the form of words consists of two kinds, namely essential words and derived words. The expression unit in the form of a derivative found is a derivative word of the noun and verb categories as for phrases consisting of noun phrases, adjective phrases, verb phrases, and idiomatic phrases. The euphemistic expression unit, which is found on Kapanlagi.com and liputan6.com, consists of three kinds, namely words, phrases, and clauses. The euphemism in the form of words consists of derivative words. The expression unit in the form of a derivative found is a word derived from the verb category as for the terms phrases consisting of noun phrases. Third, the analysis of the type of sentences in the reporting of the artist whose study shows the use of active and passive sentences, nominalization, abstraction, categorization, identification, and indetermination (anonymity). These changes not only change the sentence structure but also improve the meaning of the language used as a whole. Finally, the use of specific semantic macro strategies to influence the interpretation of audiences related to celebrity news, demonstrates the use of actor description, authority, burden, implication, number game, metaphor, and disclaimer. These strategies are representations of patriarchal ideology contained in celebrity news from the news portals kapanlagi.com and liputan6.com. Apart from that, as part of the media industry, celebrity related news certainly cannot be separated from the ideology of capitalism.

Kata Kunci : analisis wacana kritis, struktur berita, pilihan kata, tata bahasa, makro semantik, ideologi

  1. S3-2021-356876-abstract.pdf  
  2. S3-2021-356876-bibliography.pdf  
  3. S3-2021-356876-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2021-356876-title.pdf