Laporkan Masalah

PUBLIC SPACE DALAM DIGILIB KAFE FISIPOL UGM SEBAGAI RUANG PUBLIK KAMPUS

DIMAS INDRA PRIAMBOD, Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, M. Si

2014 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Kafe yang semakin hari semakin menjamur ditambah lagi dengan budaya ngopi yang semakin mendarah daging dalam kalangan generasi milenial menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti. Budaya ngopi dan nongkrong semakin kental terlihat di dalam keseharian generasi milenial menggeser nilai sebuah tempat yang awalnya merupakan sebuah ruang privat menjadi sebuah ruang yang lebih publik lagi. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk ruang publik yang terdapat di dalam Digilib kafe Fisipol UGM dan bagaimana Digilib kafe mampu untuk memfasilitasi sebuah agenda setting sebagai sebuah ruang publik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus yang dilaksanakan di Digilib kafe Fisipol UGM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Digilib kafe tidaklah berbeda dengan kafe - kafe lainnya, akan tetapi terdapat sebuah aktor yang semakin mengentalkan sisi publik dari Digilib kafe yaitu Creative Hub (C - HUB) Fisipol UGM. Melalui C- HUB yang mengadakan kegiatan rutin bernama sharing session di dalam Digilib kafe, nilai publik dari ruang ini menjadi lebih kentara jika dibandingkan dengan kafe - kafe lainnya. Oleh karenanya, istilah Privately Owned Public Places (POPS) menjadi hal yang cocok untuk disematkan ke kafe - kafe yang sudah menjadi barang sehari - hari bagi generasi milenial. Walaupun begitu, masih terdapat perjalanan panjang, utamanya bagi Digilib kafe supaya dapat memunculkan nilai publik lebih jauh lagi.

Cafes nowadays are easily found plus coffee drinking culture that has become ingrained in the millenials is an interesting phenomenon to research. Coffee drinking and hanging out, both which has became a part of their daily life is changing a space which originally should be considered a private space into a more public one. That is why, this research objective is to show the readers about the shape that has taken form in Digilib cafe and how Digilib cafe is capable to facilitate agenda setting as a public space. This research was conducted using a qualitative approach with a case study research method, and was conducted at the Digilib cafe FISIPOL UGM. The results showed that in general, Digilib cafes are not different from other cafes, but there is an actor who increasingly thickens the public side of Digilib cafes namely Creative Hub (C-HUB) FISIPOL UGM. Through C-HUB which conducts a routine activity called sharing session in Digilib cafe, the public value of this space becomes more obvious when compared to other cafes. Therefore, the term Privately Owned Public Places (POPS) is suitable to be pinned to cafes that have become everyday items for millennials. Even so, there is still a long way to go, especially for Digilib cafe so that it can bring its public value further.

Kata Kunci : Ruang Publik, Privately Owned Public Places, Creative Hub Fisipol UGM, Digilib Kafe, Sharing Session

  1. S1-2020-365994-abstract.pdf  
  2. S1-2020-365994-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-365994-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-365994-title.pdf