Repertoire Referen Alkitab Dalam Serat Suluk Nekodemus: Kajian Respon Estetika Wolfgang Iser

I MADE CHRISTIAN W R, Dr. Wisma Nugraha Christianto Richardus, M.Hum.

2021 | Skripsi | S1 SASTRA JAWA

Serat Suluk Nekodemus (selanjutnya disingkat SSN) merupakan karya sastra Jawa genre suluk yang diciptakan oleh Babah Si Syao Cong pada tahun 1928 di Surakarta. Tidak seperti karya sastra suluk pada umumnya, SSN ditulis terinspirasi dari keberadaan Alkitab, khususnya Injil Yohanes bab 3 ayat 1 s.d. 21. SSN ditulis dalam media cetak menggunakan aksara, dan bahasa Jawa-Baru yang dipublikasikan oleh percetakan A.C.Nix & Co. Bandoeng. SSN secara umum memiliki landasan cerita yaitu kisah seorang pemimpin Farisi bernama Nekodemus yang berguru kepada Nabi Ngisa pada malam hari. Melihat fenomena tersebut, penelitian ini kemudian menitikberatkan pada penelitian resepsi dengan menggunakan teori respon estetik Wolfgang Iser. Teori ini salah satu pembahasannya menyajikan tentang tiga konvensi umum yang digunakan untuk membangun situasi dalam karya sastra yaitu repertoire, strategies, dan realization. Penelitian ini fokus kepada konvensi repertoire yaitu referen karya terdahulu. Penelitian ini untuk meneliti apa saja referen karya terdahulu yang berpengraruh dalam SSN. Metode yang digunakan yaitu transliterasi, terjemahan, pembacaan teks secara rinci, dan penelitian terhadap konvensi yang berpengaruh dalam SSN. Penelitian ini didapatkan suatu informasi bahwa SSN ditulis dengan menggunakan referen Alkitab, dan sastra suluk.

Serat Suluk Nekodemus (hereinafter abbreviated to SSN) is a Javanese literary work of the suluk genre created by babah Si Syao Cong in 1928 in Surakarta. Unlike the literary works of suluk in general, SSN was written inspired by the existence of the Bible, especially the Gospel of John chapter 3 verse 1 s.d. 21 as well as quotes from other Bibles. SSN was written in printed media using script, and New-Javanese language which was published by A.C.Nix & Co. printing. Bandoeng. SSN in general has a story base, namely the story of a Pharisee leader named Nekodemus who studied from the Prophet Ngisa at night. Seeing this phenomenon, this study then focused on reception research using Wolfgang Iser's aesthetic response theory. One of the discussions in this theory presents three general conventions that are used to develop situations in literary works, namely repertoire, strategies, and realization. This research focuses on the repertoire convention, namely references to earlier works. This research is to examine what are the references of previous works that have an effect on SSN. The methods used are transliteration, translation, reading of the text in detail, and research on conventions that influence the SSN. This research found information that the SSN was written using references to previous works in the form of scriptures, and conventions of the suluk genre.

Kata Kunci : suluk, repertoire, referen Alkitab