Laporkan Masalah

Signifikansi Puisi Seosi dan Swipge Sseuieojin Si Karya Yoon Dongju: Kajian Semiotika Riffaterre

FAIKA RAHMA ULFA, Febriani Elfida Trihtarani, S.S., M.A.

2021 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA

Era pendudukan Jepang di Korea, yang berlangsung sejak tahun 1910 hingga 1945, merupakan masa kelam bagi rakyat Korea. Lahir di tengah masa sulit tersebut, yakni pada tahun 1917, penyair Korea bernama Yoon Dongju menuangkan isi pikiran dan hati yang disalurkan melalui puisi-puisinya. Penelitian ini menganalisis makna puisi Seosi (1941) dan Swipge Sseuieojin Si (1942) karya Yoon Dongju dengan menggunakan teori semiotika Riffaterre (1978). Hasil penelitian terhadap dua karya tersebut dengan menggunakan teori semiotika Riffaterre (1978) menunjukkan bahwa puisi Seosi (1941) mengekspresikan keinginan tokoh aku untuk menjalani hidup yang baik dan melakukan introspeksi diri. Ia memiliki keputusan untuk hidup tanpa rasa malu, sehingga tidak ada penyesalan saat menghadap Tuhan setelah ia meninggal. Puisi Swipge Sseuieojin Si (1942) merupakan perwujudan dari rasa malu tokoh aku pada puisi Seosi. Puisi tersebut menceritakan konflik batin seorang penyair di era pendudukan Jepang di Korea (1910-1945). Sebagai latar waktu kedua puisi, era ini dilambangkan dengan kata bam (malam) pada puisi Seosi dan eodum (kegelapan) pada puisi Swipge Sseuieojin Si. Tokoh aku dalam puisi Swipge Sseuieojin Si merasa malu karena dapat menulis puisi dengan mudahnya di era yang sulit. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa dirinya akan tetap menjalani ketentuan Tuhan yang digariskan meski itu adalah takdir yang menyedihkan. Namun pada akhirnya, tokoh aku mulai berdamai dengan konflik batinnya. Walaupun saat itu ruang geraknya terbatas, namun tokoh aku memiliki harapan dan cita-cita untuk menunggu datangnya kemerdekaan dan masa depan yang cerah sehingga ia dapat bebas berekspresi.

The era of Japanese colonialism in Korea which lasted from 1910 to 1945 was a dreary time for Korean people. Born in the midst of these difficult times in 1917, a Korean poet named Yoon Dongju conveyed his thoughts and feelings through his poems. This study analyzes the meaning of poems Seosi (1941) and Swipge Sseuieojin Si (1942) by Yoon Dongju based on Theory of Semiotics by Riffaterre (1978). The results of this study from the perspective of semiotics show that Seosi (1941) expresses a desire of the character I to live a good life while doing self-reflection. He decides to live without shame, so that there will be no regrets when facing God after he dies. Meanwhile, Swipge Sseuieojin Si (1942), is a manifestation of the shame in Seosi (1941). It tells about a character I's inner conflicts during the Japanese colonial period (1910-1945). As the setting of both poems, this era is symbolized by 'bam' (night) in Seosi and 'eodum' (darkness) in Swipge Sseuieojin Si. He feels ashamed because he can write poetry so easily in such a difficult era. However, he emphasizes that he would still live up to God's fate even though it is a sad destiny. But in the end, the character I comes to terms with his inner conflicts. Although his space is limited for now, the character I has hope to wait for independence and bright future so that he can express himself freely.

Kata Kunci : puisi, semiotika, Yoon Dongju, Seosi, Swipge Sseuieojin Si / poem, semiotics, Yoon Dongju, Seosi, Swipge Sseuieojin Si

  1. S1-2021-348002-abstract.pdf  
  2. S1-2021-348002-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-348002-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-348002-title.pdf