KARAKTER VISUAL PELINGKUP RUANG TERBUKA LAPANGAN MERDEKA KOTA MEDAN
YOHANNES PUTRA P S, Ardhya Nareswari, S.T., M.T., Ph.D.
2020 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTURLapangan Merdeka Kota Medan merupakan salah satu ruang kota peninggalan Pemerintahan Kolonian Belanda di Provinsi Sumatera Utara. Kontinuitas dan eksistensi bangunan-bangunan lama masih terlihat sampai saat ini dan masuk ke dalam bangunan cagar budaya Kota Medan yang harus dilindungi sebagai saksi monumental dari sejarah ruang kota bekas pusat Pemerintahan Kolonial Belanda. Seiring berjalannya waktu, ruang kota yang awalnya merupakan pusat pemerintahan berkembang menjadi pusat komersil. Perkembangan ruang kota cenderung memperlemah karakter visual pelingkup Lapangan Merdeka, perkembangan tersebut meliputi bangunan-bangunan lama yang berubah secara fisik maupun fungsi dan adanya bangunan baru yang tidak mengikuti citra kolonial pelingkup Lapangan Merdeka. Perkembangan dan proses modernisasi menjadi dasar persoalan pelestarian dalam mempertahankan karakter visual pelingkup Lapangan Merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang membentuk dan mempengaruhi karakter visual pelingkup Lapangan Merdeka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Pemodelan elemen-elemen pembentuk karakter visual berupa urban solid (bangunan dan vegetasi) dan urban void (pathway dan setback). Berdasarkan pembahasan dan temuan di lapangan, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter visual pelingkup Lapangan Merdeka Kota Medan sangat kuat dipengaruhi oleh elemen fisik. Faktor penentu karakter visual pelingkup Lapangan Merdeka sebagai ruang kota peninggalan Pemerintahan Kolonial Belanda adalah sebagai berikut: Ketinggian bangunan yang menghasilkan kesegarisan (alignment skyline); Langgam dan fasad bangunan; Pattern, alignment, shape dan size elemen fisik (antar bangunan); Vegetasi pelingkup Lapangan Merdeka; Setback, pathway, dan kesan ruang yang terbentuk terkait dengan ruang visual pengamat.
Lapangan Merdeka, the city of Medan is one of the urban spaces left behind by the Dutch colonial administration in North Sumatra Province. The continuity and existence of the old buildings are still visible today and have entered the cultural heritage building of Medan City which must be protected as a monumental witness to the history of the urban space of the former center of the Dutch Colonial Government. Over time, the city space which was originally the center of government developed into a commercial center. The development of urban space tends to weaken the visual character of open space enclosure in Lapangan Merdeka, this development includes old buildings that change physically and functionally and the existence of new buildings that do not follow the colonial image that covers Lapangan Merdeka. The development and modernization process have become the basis for conservation issues in maintaining the visual character of open space enclosure in Lapangan Merdeka. This study aims to determine the factors that shape and influence the visual character of open space enclosure in Lapangan Merdeka. This study used descriptive qualitative method. The modeling of the elements forming the visual character is urban solid (buildings and vegetation) and urban voids (pathway and setback). Based on the discussion and findings in the field, it can be concluded that the visual character of open space enclosure in Lapangan Merdeka, the city of Medan is strongly influenced by physical elements. The determinants of the visual character of Merdeka Square covering the city space as a legacy of the Dutch colonial administration are as follows: The height of the building that produces alignment (alignment skyline); Building styles and facades; Pattern, alignment, shape and size of physical elements (between buildings); Vegetation covering Merdeka Field; Setbacks, pathways, and the sense of space formed are related to the visual space of the observer.
Kata Kunci : karakter visual, pelingkup Lapangan Merdeka, kolonial Belanda