Perilaku Wirausaha Petani Muda Hortikultura di Daerah Istimewa Yogyakarta
SITI NURLAELA, Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, MS; Alia Bihrajihant Raya, SP., MP., Ph.D
2020 | Disertasi | DOKTOR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PEMBANGUNANPenelitian bertujuan untuk: menganalisis perilaku wirausaha petani muda hortikultura, menganalisis pengaruh motivasi terhadap perilaku wirausaha hortikultura, dan menganalisis model perilaku wirausaha petani muda hortikultura yang dipengaruhi oleh faktor personal, lingkungan dan motivasi. Populasi penelitian yaitu petani muda hortikultura yang tinggal di sentra produksi cabai, bawang merah dan salak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel penelitian sebanyak 300 responden yang diambil secara proporsional dari setiap kelompok populasi penelitian dengan menggunakan simple random sampling. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan SEM (Structural Equation Modelling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani muda hortikultura masih kadang-kadang dalam menerapkan perilaku wirausaha. Petani muda kadang-kadang melakukan identifikasi peluang usaha, memanfaatkan peluang usaha, mengembangkan usaha dan memanfaatkan media baru untuk usaha. Pada faktor personal; sikap petani muda setuju terhadap wirausaha pertanian, namun efikasi dirinya ragu-ragu. Sementara itu faktor lingkungan yang terdiri dari peran orang tua, penyuluh dan kelompok juga kadang-kadang berperan dalam wirausaha pertanian. Motivasi berpengaruh positif pada perilaku wirausaha. Model perilaku wirausaha petani muda hortikultura dapat dikembangkan dari faktor personal, lingkungan dan motivasi. Perilaku wirausaha secara langsung dipengaruhi oleh faktor personal yaitu efikasi diri dan motivasi yaitu relatedness dan growth, dan dipengaruhi secara tidak langsung oleh faktor lingkungan yaitu peran penyuluh dan kelompok. Penelitian menemukan bahwa efikasi diri merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya dalam penerapan perilaku wirausaha petani muda hortikultura. Faktor lingkungan tidak bisa secara langsung mempengaruhi perilaku, melainkan harus melalui efikasi diri yang dihasilkan dari proses social learning dari kelompok dan penyuluh.
This study aims to: analyze the entrepreneurial behavior of young horticultural farmers, analyze the influence of motivation on horticultural entrepreneurial behavior, and analyze horticultural entrepreneurial behavior models that are influenced by personal, environmental, and motivation factors. The study population was young horticultural farmers living in production centers for chilies, shallots, and salak in the Yogyakarta Special Region. The research sample was 300 respondents who were taken proportionally from each group of the study population using simple random sampling. Data were analyzed using descriptive statistics and SEM (Structural Equation Modeling). The results showed that young horticultural farmers still sometimes practice entrepreneurial behavior. Young farmers sometimes identify business opportunities, take advantage of business opportunities, develop businesses, and take advantage of new media for business. On personal factors; the attitude of young farmers agrees with agricultural entrepreneurship, but their self-efficacy is doubtful. Meanwhile, environmental factors, which consist of the role of parents, extension workers, and groups, also sometimes play a role in agricultural entrepreneurship. Motivation has a positive effect on entrepreneurial behavior. The entrepreneurial behavior model of young horticultural farmers can be developed from personal, environmental, and motivation factors. Entrepreneurial behavior is directly influenced by personal factors, namely self-efficacy and motivation, namely relatedness and growth, and is indirectly influenced by environmental factors, namely the role of extension agents and groups. The study found that self-efficacy was the variable with the greatest influence on the entrepreneurial behavior of young horticultural farmers. Environmental factors cannot directly influence behavior but must go through self-efficacy resulting from the social learning process from groups and extension workers.
Kata Kunci : perilaku wirausaha, petani muda, hortikultura