MAKNA TEKS KIDUNG SARIRA AYU DALAM KAJIAN HERMENEUTIKA FENOMENOLOGI PAUL RICOEUR
BINTI MUKAROMAH, Dr. Sartini; Dr. Rizal Mustansyir
2020 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian ini berjudul �Makna Teks Kidung Sarira Ayu Dalam Kajian Hermeneutika Fenomenologi Paul Ricoeur�. Penelitian ini terjadi berawal dari ketertarikan penulis terhadap teks Kidung yang diciptakan Sunan Kalijaga yang notabene bermuatan doa dan meminjam pemikiran Fenomenologi Hermeneutika Paul Ricoeur dalam mengupas tuntas makna teks. Apakah sebuah teks berisi doa bisa diinterpretasikan? Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan dan menggali makna Kidung Saria Ayu. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan model historis faktual naskah (teks Kidung Sarira Ayu). Data diperoleh dari buku Kidungan Ingkang Jangkep karya Tanoyo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hermeneutika, khususnya hermeneutika Paul Ricoeur. Prosedur pengerjaan penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap. Pertama, persiapan dengan inventarisasi data primer maupun sekunder. Kedua, tahap pengerjaan yang melipti transliterasi atau pemaknaan terhadap teks, analisis-sintesis objek fomal terhadap objek material. Ketiga tahap penyempurnaan/penyelesaian. Keadaan sosio-kultural masyarakat Jawa era diciptakannya Kidung sarira Ayu berada pada masa sinkretisasi kepercayaan lama dengan islam sebagai kepercayaan baru. Kidung Sarira Ayu memiliki makna sebagai sebuah doa, nasihat atau pengingat, diantaranya doa tentang perlidungan, keselamatan, dan cara untuk memudahan dalam beberapa urusan seperti jodoh, pekerjaan dan cita-cita. Fenomenologi hermeneutik Paul Ricoeur dengan tiga tahapan semantik, reflektif dan eksistensial terhadap Kidung Sarira Ayu memunculkan interpretasi adanya karakter atau eksistensi manusia sebagai Homo Religiosus (makhluk religius), Homo Socious (makhluk sosial) dan Homo faber (makhluk pekerja).
This research is entitled "The Meaning of theText Kidung Sarira Ayu in Paul Ricoeur's Phenomenology Study of Hermeneutics". This research occurred starting from the writer's interest in the Kidung text that was created by Sunan Kalijaga which incidentally contained prayer and borrowed Paul Ricoeur's Hermeneutic Phenomenology in analyzing the meaning of the text. Can a text containing a prayer be interpreted? This study aims to interpret and explore the meaning of Kidung Saria Ayu. This research is a library research with a factual historical model of the text (text Kidung Sarira Ayu). The data were obtained from Tanoyo's Kidungan Ingkang Jangkep book. The method used in this research is hermeneutics, especially Paul Ricoeur's hermeneutics. The research procedure was carried out in three stages. First, preparation with an inventory of primary and secondary data. Second, the working stage which includes transliteration or meaning of the text, formal object analysis to material objects. The three stages of completion / completion. The socio-cultural condition of the Javanese people, during the creation of the Kidung Sarira Ayu, was at a time of syncretization of the old belief with Islam as a new belief. Kidung Sarira Ayu has a meaning as a prayer, advice or reminder, including prayer about protection, safety, and ways to facilitate some matters such as a match, work and dreams. The hermeneutic phenomenology of Paul Ricoeur with three semantic, reflective and existential stages to the Sarira Ayu Song gave rise to interpretations of human character or existence as Homo Religiosus (religious beings), Homo Socious (social beings) and Homo faber (worker beings).
Kata Kunci : Kidung Sarira Ayu, Fenomenologi Hermeneutika, Semantik, Reflektif, Eksistensial, Homo Religious.