Analisis Strategi Diversifikasi PT PLN (Persero) Dalam Bisnis Infrastruktur Penyediaan Gas Pembangkit

YOSEP KRISNADI, T. Hani Handoko MBA., Ph.D

2020 | Tesis | Magister Manajemen

Keterbatasan pemasok dalam pemenuhan gas pembangkit sesuai perjanjian kerja bersama, dan belum tersedianya infrastruktur penyediaan gas bagi pembangkit-pembangkit, termasuk di dalamnya terkait sistem penyediaan dan transportasi gas di klaster Sulawesi untuk memenuhi kebutuhan listrik merupakan tantangan yang dihadapi dalam efisiensi biaya serta mempertahankan profitabilitas PT PLN (Persero). Meningkatnya kebutuhan gas pada pembangkit-pembangkit klaster Sulawesi menjadi katalis positif dalam perkembangan bisnis penyediaan gas pembangkit dan efisiensi biaya operasi guna menghindari penggunaan solar, sehingga memotivasi PLN melakukan diversifikasi dengan memasuki bisnis infrastruktur penyediaan gas pembangkit. Rencana ini diharapkan akan menghasilkan value dan strategic fit antar unit bisnis eksisting sehingga dapat menciptakan nilai bagi pemegang saham dengan tiga analisis, yaitu analisis daya tarik industri (attractiveness test), analisis biaya/metode masuk (cost of entry), serta analisis better-off sehingga penciptaan nilai menjadi optimal. Data yang diperoleh melalui data primer, yakni bersumber dari wawancara manajemen PT PLN (Persero), dan dari data sekunder, yakni bersumber dari data laporan tahunan, dokumen RJPP, RUPTL, serta dokumen lainnya. Data tersebut dipergunakan dalam menganalisa keatraktifan industri menggunakan kerangka five forces Porter, menghitung biaya masuk dan metode masuk yang paling murah, serta menganalisa potensi strategic fit dengan bisnis eksisting PLN. Hasil analisis daya tarik industri menunjukkan bahwa, bisnis infrastruktur penyediaan gas pembangkit menarik untuk dimasuki karena memiliki potensi pasar yang besar dan memberikan return diatas biaya modal PLN. Hasil analisis metode masuk menunjukkan bahwa, biaya untuk memasuki bisnis infrastruktur penyediaan gas pembangkit yang paling rendah yaitu melalui cara pengembangan internal atau usaha patungan. Hasil analisis better-off menunjukkan bahwa, terdapat potensi terciptanya strategic fit dari sisi economies of scope, yang dihasilkan berupa joint sales force, shared team procurement, cross selling produk, shared marketing event, dan transfer know-how.

The limitations of suppliers in fulfilling gas for power plants in accordance with contract agreements, and the unavailability of gas supply infrastructure for power plants, including those related to gas supply and transportation systems in the Sulawesi cluster to meet electricity needs, are challenges in cost efficiency and maintaining profitability of PT PLN (Persero). The increasing gas demand in Sulawesi cluster power plants has become a positive catalyst in the development of the gas supply business and the efficiency of operating costs to avoid the use of diesel, so that motivating PLN to diversify by entering the gas supply infrastructure business. Diversification strategy expected can provide long term shareholder value and strategic fit by three analysis, industry attractiveness analysis, cost of entry analysis, and the better-off analysis so that value creation become optimal. Data obtained through interview management of PT PLN, and obtained from financial report, yearly report, RJPP, RUPTL, as well as other report. The Data are used to analyze industry attractiveness by Porter five forces framework, calculating the lowest cost of entry and entry strategy, and also to analyze strategic fit with existing of business. Industry attractiveness analysis shows that gas infrastructure business for power plant attractive to enter because have a big potential market and created good return on investment and good revenue. Cost of entry analysis shows that joint venture is the best way to enter because cost of entry not higher than acquisition and it be able to overcome entry barriers better than internal start up. The better-off analysis shows that strategic fit from diversification strategy gives many savings such as, joint sales force, shared team procurement, cross selling product, shared marketing event, dan transfer know-how of customer management.

Kata Kunci : diversifikasi, gas pembangkit, LNG