Perlawanan dalam Puisi Cahier d'Un Retour au Pays Natal Karya Aime Cesaire

RIMA ATRIANI, Dr. Wening Udasmoro, S.S, M.Hum., DEA

2020 | Skripsi | S1 SASTRA PRANCIS

Puisi Cahier d'Un Retour au Pays Natal (1939) adalah karya besar pertama Aime Cesaire yang menggambarkan diskriminasi dan penindasan yang terjadi pada ras kulit hitam di Martinik saat masa kekuasaan Prancis. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah perlawanan terhadap diskriminasi rasial dalam puisi dan peran puisi sebagai senjata perlawanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis makna tanda dan kode dalam puisi, mengetahui bentuk-bentuk perlawanan terhadap diskriminasi rasial dalam puisi, serta bagaimana puisi ini dapat menjadi alat untuk melawan. Untuk mengetahui makna tanda dan pembagian kode dalam puisi, penelitian ini menerapkan teori semiotika Roland Barthes melalui sistem lima kode. Selain itu, teori arena Pierre Bourdieu juga digunakan untuk menganalisis unsur-unsur perlawanan dalam puisi. Metode-metode yang dilakukan di antaranya adalah pemaknaan heuristik dan hermeneutik pada puisi, interpretasi berdasarkan sistem lima kode Barthesian pada stanza-stanza terpilih dalam puisi, dan analisis perlawanan dengan menerapkan teori arena Bourdieu yang mencakup peran habitus, fungsi modal, strategi yang dilakukan, dan lintasan yang ditempuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puisi Cahier d'Un Retour au Pays Natal pada dasarnya adalah puisi perlawanan yang menjadi alat untuk menuntut kebebasan, keadilan, dan kesetaraan bagi manusia tanpa adanya dominasi dan diskriminasi. Puisi ini juga menjadi representasi penindasan rasial yang dilakukan ras kulit putih terhadap ras kulit hitam. Selain itu, puisi ini juga berperan sebagai media untuk menjelaskan bagaimana ras kulit hitam direpresentasikan secara ideal.

Cahier d'Un Retour au Pays Natal (1939) or The Notebook of The Return to The Home Country is Aime Cesaire's first and biggest masterpiece. This poem describes how discrimination and oppression happened to the Black people in Martinic when it was under the French colonization and invasion. The main theme of this research is the resistance towards racial discrimination and the role of the poem as a weapon of resistance. The goals of this research are to analyze the sign of meaning and code in the poem, to recognize the forms of resistance toward racial discrimination in the poem, and to learn how did the poem be a weapon. In order to analyze the sign of meaning and code-classification in the poem, theory of semiotics from Roland Barthes is going to be applied through his five-code system. Theory of fields from Pierre Bourdieu is also going to be used to analyze the forms of resistance in the poem. Several methods to complete this research were doing some heuristic and hermeneutic reading of the poem, interpreting the chosen stanzas based on five-code system of Roland Barthes, and analyzing the resistance based on theory of fields of Pierre Bourdieu. The second theory requires the role of habitus, the benefit of capital, the strategy to resist, and the trajectory to get them through. The results of this research show us that the poem Cahier d'Un Retour au Pays Natal is basically a poem of resistance, and it is become a weapon to demand freedom, justice, and equality of humanism without domination and discrimination. This poem is also being a representation of racial oppression by the White people towards the Black people. In addition, this poem is also having a role as a media to explain how the Black people should be ideally represented.

Kata Kunci : Perlawanan, rasisme, diskriminasi, sistem lima kode Roland Barthes, teori arena Pierre Bourdieu / resistance, racism, discrimination, the five-codes system of Roland Barthes, the theory of fields of Pierre Bourdieu