Laporkan Masalah

Petani Digital: Dinamika Petani dalam Instagram

DEWI WIDYASTUTI, Prof. Dr. Irwan Abdullah

2020 | Tesis | MAGISTER ANTROPOLOGI

Isu pertanian tentang menyempitnya lahan, kemiskinan dan kriminalisasi petani, regenerasi petani, rawan pangan terus terjadi padahal persoalan pangan dianalogikan sebagai persoalan bangsa. Sementara itu perkembangan teknologi digital berkembang pesat seiring berjalannya era digital. Kedatangan teknologi digital di dalam pertanian ini membawa perubahan terutama ketertarikan anak muda yang tercermin dalam postingan mereka di instagram. Berdasarkan pada fenomena tersebut, membuat saya mengajukan pertanyaan besar mengapa mereka memilih bertani? Kemudian pertanyaan tersebut diturunkan menjadi dua pertanyaan yang berusaha dijawab dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana praktik bertani di era digital; dan (2) Apa saja dampak dari praktik bertani digital tesebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan penelitian dari bulan November 2019 hingga April 2020 dengan menggunakan etnografi digital pada ruang instagram dan wawancara mendalam terhadap 7 informan melalui aplikas what's app, direct messager ataupun google form doc. Sementara analisis data domain digunakan untuk menghubungkan variabel dengan dampak yang terjadi atas kehadiran petani digital beserta praktinya. Dalam penelitian ini dihasilkan dua kesimpulan besar. Pertama, dalam praktik teknologi digital yang muncul tahun 2015, para petani telah menggunakan alat seperti drone, sistem irigasi dengan sensor, rekayasa genetika, berbagi informasi seputar pertanian melalui instagram, inovasi produk pertanian sekaligus pengemasan, penjualan melalui platform digital ataupun instagram, dan kepemilikan kartu tani. Kehadiran teknologi ini membedakan adanya sistem pertanian konvensional dengan pertanian digital. Selain itu, praktik pertanian digital para petani tersebut menyebabkan terjadinya perubahan. Penguasaan teknologi digital ini berada pada pemuda yang melek digital dan juga yang memiliki modal besar berupa modal ekonomi dan pendidikan. Kedua, dampak perubahan pertanian digital terjadi dalam proses produksi yaitu adanya waktu senggang (efisiensi waktu), efisiensi tenaga kerja, kemudahan akses modal dan informasi, kontrol ketat terhadap hasil produksi, melemahnya sistem gotong royong dan sistem pranata mangsa; perubahan pola distribusi hasil pertanian yaitu berubahnya pola sistem distribusi dengan tidak ada lagi tengkulak dan pengepul, muncul tenaga baru di bidang digital; perubahan ekonomi petani yaitu membawa keuntungan yang lebih baik bagi petani, harga stabil, kuantitas bertambah; dan perubahan pertanian secara menyeluruh yang memunculkan gaya hidup baru yaitu pemuda yang bertani. Hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mereka bertani dikarenakan ada keutungan yang didapatkan tidak hanya secara ekonomi tetapi juga kolaborasi, interaksi, komunitas, dan solidaritas. Keinginan bertani tidak hadir begitu saja tetapi terjadi disebabkan oleh proses internalisasi yang terlihat dari praktik petani tersebut dan eksternalisasi yaitu pengalaman masa lalunya.

The issue of agriculture about the narrowing of land, poverty, and criminal of farmers, regeneration of farmers, food insecurity continues to occur even though the food problem is analogous to the nation's problem. Meanwhile, the development of digital technology is developing rapidly as the digital era goes on. The arrival of digital technology in agriculture has brought a change, especially young people's interest, which is reflected in their posts on Instagram. Based on this phenomenon, makes me ask a big question why do they choose to farm? Then the question was revealed into two questions that were attempted to be answered in this study, namely: (1) How to practice farming in the digital age; and (2) What are the effects of these digital farming practices. To answer these questions, a study was conducted from November 2019 - April 2020 using digital ethnography in the Instagram space and in-depth interviews with 7 informants through what's app, direct message or Google form doc. While domain data analysis is used to link variables with the impact of the presence of digital farmers and their practices. In this research, two big conclusions were drawn. First, in the practice of digital technology that emerged in 2015, farmers have used tools such as drones, irrigation systems with sensors, genetic engineering, sharing information about agriculture through Instagram, agricultural product innovation as well as packaging, sales through digital or Instagram platforms, and card. The presence of this technology distinguishes the existence of conventional farming systems with digital agriculture. Also, the digital farming practices of the farmers caused a change. The mastery of digital technology is in young people who are digitally literate and also who have large capital in the form of economic and educational capital. Second, the impact of changes in digital agriculture occurs in the production process that is free time (time efficiency), labor efficiency, easy access to capital and information, tight control of production results, weaken gotong royong system and pranata mangsa system; changes in the pattern of distribution of agricultural products, namely changes in the pattern of distribution systems with no more middlemen and collectors, emerging new workers in the digital field; changes in the farmer's economy that is bringing better profits for farmers, stable prices, increasing quantity; and changes in agriculture as a whole that gave rise to a new lifestyle of young people who farm. It can be concluded that they are farming because there are benefits gained not only economically but also collaboration, interaction, community, and solidarity. The desire to farm does not come just like that but occurs due to the internalization process that is seen from the practice of the farmer and externalization, namely his experience.

Kata Kunci : petani,digital,dinamika,perubahan,teknologi

  1. S2-2020-419204-abstract.pdf  
  2. S2-2020-419204-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-419204-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-419204-title.pdf