Laporkan Masalah

Aksesibilitas Jaringan Jalan Kawasan Prioritas Pariwisata Di Jalur Bedah Menoreh Kabupaten Kulonprogo

ANDI KURNIAWAN D, Dr. Ir. Dewanti. MS

2020 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

INTISARI Pengembangan pariwisata di Kabupaten Kulonprogo, khususnya di Jalur Pegunungan Menoreh memerlukan aksesibilitas yang baik. Kenyamanan dan kemudahan dalam berpindah dari satu lokasi ke lokasi yang lain menuntut konektivitas, kualitas dan kondisi aksesibilitas dalam hal ini adalah jaringan jalan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan jaringan jalan dalam pengembangan destinasi pariwisata di Jalur Pegunungan Menoreh. Batasan penelitian ini adalah 10 ( sepuluh ) ruas jalan yang ada pada 3 ( tiga ) kecamatan yaitu Samigaluh, Kalibawang dan Girimulyo serta 4 ( empat ) Obyek Wisata yang berada pada 3 kecamatan tersebut yaitu Puncak Suroloyo, Goa Maria Sendangsono, Embung Banjaroya dan Kebun Teh Nglinggo. Penelitian ini menggunakan analisis jaringan spasial untuk memperoleh komponen konektivitas sistem jaringan jalan pada Kawasan Prioritas Pariwisata, nilai indeks jaringan jalan yang meliputi indeks alfa, indeks beta, indeks gama dan indeks eta. Selain itu juga kondisi dan kualitas aksesibilitas yaitu jalan dengan memakai perhitungan Surfaces Distress Index ( SDI ) serta perhitungan Volume Lalu Lintas Harian dan Kapasitas Jalan sebagai indikator utama dalam kemantapan jalan. Hasil penelitian ini menunjukkan dua Kecamatan sepanjang Pegunungan Menoreh yang merupakan Kawasan Prioritas Pariwisata di Kabupaten Kulonprogo memiliki konektivitas jaringan jalan yang rendah hingga menengah dengan indeks alfa 1.00 , indeks beta 2.00 , indeks gama 0.66 dan indeks eta 6,9. Sedang untuk kondisi dan kualitas jaringan jalan menunjukkan angka kemantapan jalan 83,83% dengan skor LHR tertinggi 338,4 dan kapasitas berkisar antara 0,07 s/d 0,34. Hasil Penelitian memperlihatkan konektivitas, kualitas dan kondisi aksesibilitas dengan nilai baik namun kriteria persyaratan teknis belum memenuhi standar, sehingga aspek kenyamanan dan kemudahan interaksi antara tata guna lahan dalam hal ini obyek wisata dengan obyek wisata lain belum terpenuhi.

Tourism development in Kulonprogo Regency, especially in the Menoreh Mountain Route, requires good accessibility. The convenience and ease of moving from one location to another requires connectivity, quality and accessibility conditions, in this case a good road network. This study aims to analyze the role of the road network in developing tourism destinations in the Menoreh Mountain Route. The limitations of this research are 10 (ten) roads in 3 (three) districts namely Samigaluh, Kalibawang and Girimulyo and 4 (four) tourism objects located in the 3 sub-districts, namely Suroloyo Peak, Maria Sendangsono Cave, Embung Banjaroya and Tea Plantation. Nglinggo. This study uses spatial network analysis to obtain the connectivity component of the road network system in the Tourism Priority Area, the road network index value which includes alpha index, beta index, gamma index and eta index. In addition, the condition and quality of accessibility are roads using the Surfaces Distress Index (SDI) calculation as well as the calculation of Daily Traffic Volume and Road Capacity as main indicators of road stability. The results of this study indicate that the two districts along the Menoreh Mountains which are the priority areas for tourism in Kulonprogo Regency have low to medium road network connectivity with an alpha index of 1.00, a beta index of 2.00, a gamma index of 0.66 and an eta index of 6.9. Meanwhile, the condition and quality of the road network shows a road stability rate of 83.83% with the highest LHR score of 338.4 and a capacity ranging from 0.07 to 0.34. The results showed that the connectivity, quality and accessibility conditions were good, but the technical requirements did not meet the standards, so that the aspects of comfort and ease of interaction between land use, in this case a tourist attraction, had not been fulfilled.

Kata Kunci : aksesibilitas, konektivitas, jaringan jalan, kawasan prioritas pariwisata, jalur bedah Menoreh

  1. S2-2020-419384-abstract.pdf  
  2. S2-2020-419384-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-419384-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-419384-title.pdf