ANALISIS PERANAN UNSUR-UNSUR PROYEK DAN USULAN PROSEDUR OPERASI STANDAR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA SATU PROYEK PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG)

AULIA NURUL FATHYA, Toriq Arif Ghuzdewan, S.T., MSCE

2020 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Kesuksesan proyek merupakan tujuan utama setiap proyek, namun untuk mencapainya sering kali tidak mudah. Diantara penyebabnya adalah karena proses pelaksanaan proyek melibatkan banyak unsur yang saling berinteraksi satu sama lain. Unsur-unsur proyek seharusnya saling bekerja sama, berkoordinasi, dan berkomunikasi dengan baik untuk mencapai kesuksesan proyek. Disisi lain, keterlibatan beberapa unsur akan memunculkan konflik kepentingan di dalamnya. Konflik dapat menimbulkan masalah pada pelaksanaan proyek diantaranya yang sering terjadi adalah keterlambatan. Karenanya dibutuhkan manajemen unsur-unsur proyek agar dapat dikelola untuk mendukung pencapaian tujuan proyek. Responsibility Assignment Matrix (RAM) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk keperluan tersebut. RAM dapat digunakan untuk menganalisis peran dan tanggung jawab anggota proyek sehingga dapat memastikan pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab untuk setiap kegiatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana peranan dan tanggung jawab unsurunsur proyek konstruksi pada satu proyek pembangunan gedung menggunakan metode Responsibility Assignment Matrix (RAM). Dari analisis RAM selanjutnya diusulkan Prosedur Operasi Standar (POS) beberapa pekerjaan terkait dengan permasalahan proyek yang ditemukan. Data menggunakan dokumen risalah rapat dari minggu 2 - 26 dari 35 minggu waktu total proyek. Risalah rapat berisi informasi prestasi pekerjaan, pekerjaan yang sudah/sedang dilaksanakan, pekerjaan yang akan dilaksanakan, saran-saran permasalahan, dan lain-lain. Dokumen lain yang digunakan adalah surat perjanjian melaksanakan paket pekerjaan konstruksi. Dari hasil analisis manajemen stakeholder proyek didapatkan 78% peranan responsible dipegang oleh kontraktor, 56,5% peranan accountable dipegang oleh konsultan pengawas, 73,2% peranan consult dipegang oleh konsultan pengawas, dan 75% peranan inform dipegang oleh owner. Selanjutnya berdasarkan analisis RAM disusun beberapa Prosedur Operasi Standar (POS) untuk pengendalian mutu, pengajuan shopdrawing, pengesahan material, pengawasan persiapan pekerjaan, dan penanganan keterlambatan pekerjaan untuk menghindari kebingungan atau tumpang tindih tanggung jawab.

Project success is the main goal of every project, but achieving it is not easy. Among the causes is because the project process involves many stakeholders that interact with each other. Project stakeholders should work together, coordinate, and communicate well to achieve project success. But on the other side, the involvement of several stakeholders will lead to a conflict of interest in them. Conflicts can cause problems in the execution of projects including what often happens is the delay. Therefore the management of project stakeholder is necessary so that can be managed to support the project success. The Responsibility Assignment Matrix (RAM) is one method that can be used for this purpose. RAM can be used to analyze the roles and responsibilities for each activity. This study aims to analyze how the roles and responsibilities of the construction project stakeholder in a building construction project using the Responsibility Assignment Matrix (RAM) method. From the analysis of RAM further proposed Standard Operating Procedure (SOP) for some work related to the project problems found. The data were from meeting notes documents from weeks 2-26 of 35 weeks total project time. Meeting notes contain information on work performance, work done/being carried out, work to be carried out, suggestions for problems, etc. Another document used was a letter of agreement implementing the construction work package. From the analysis of project stakeholder management, 78% of the responsible roles are held by contractors, 56,5% of accountable roles are held by supervisor consultants, 73,2% of consult roles are held by supervisor consultants, and 75 % of information roles are held by owners. Furthermore, based on RAM analysis several Standard Operating Procedures (SOP) for quality control, shop drawing submission, material approval, supervision of work preparation, and handling of work delay are prepared to avoid confusion or overlapping of responsibilities.

Kata Kunci : Manajemen unsur-unsur proyek, Responsibility Assignment Matrix (RAM), Prosedur Operasi Standar (POS)/ Management of Project Stakeholder, Responsibility Assignment Matrix (RAM), Standard Operating Procedures (SOP)