Laporkan Masalah

Konstruksi Identitas dan Ruang Ketiga dalam Novel The Namesake Karya Jhumpa Lahiri

AYU TRIRIA PUSPITA D, Dr. Sudibyo, M. Hum.

2020 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Tesis ini membahas mengenai konstruski identitas dan ruang ketiga dalam novel The Namesake dengan melihat pengaruh wacana kolonial berupa rasisme yang berkembang melalui wacana budaya. Novel yang terbit pada awal abad ke-21, ketika migrasi besar-besaran ke Amerika terjadi ini dianggap sebagai novel diaspora. Dengan menggunakan konsep dan pendekatan pascakolonialisme Bhabha mengenai konstruksi identitas dan menggunakan metode close reading, peneliti berhasil mengidentifikasikan bahwa identitas yang dibangun di dalam novel melibatkan wacana kolonial yang memosisikan India Amerika sebagai terjajah dan Amerika kulit putih sebagai penjajah. Berdasarkan hasil analisis ditemukan konstruksi identitas yang menunjukkan bahwa wacana kolonial masih bertahan di masyarakat Amerika. Dalam hal ini, pengarang sebagai keturunan imigran asal India menarasikan posisi identitas India Amerika sebagai pihak terjajah yang berusaha untuk mendapatkan perlakuan yang setara dengan Amerika kulit putih. Melalui novel The Namesake, Lahiri juga mengkritik tindakan para Amerika kulit putih dalam menindas para imigran khususnya India Amerika yang memiliki kebudayaan berbeda dengan mereka. Oleh sebab itu, para India Amerika bernegosiasi dengan posisi mereka dengan mengikuti budaya Barat sehingga mereka berada dalam ruang ketiga. Akan tetapi, uncanny hadir dalam proses negosiasi itu. Para India Amerika merasa terasing dan tidak nyaman dengan ruang baru karena adanya anggapan bahwa orang Amerika kulit putih telah berkuasa penuh atas India Amerika. Selain itu, uncanny terjadi karena adanya keraguan India Amerika terhadap identitas mereka yang ditolak. Dengan memosisikan sudut pandang pada protagonis India Amerika, pengarang menampilkan rasisme dan diskriminasi orang Amerika kulit putih terhadap orang India Amerika. Di sisi lain, budaya orang Amerika kulit putih dianggap baik untuk orang India Amerika dalam bersosialisasi. Dengan demikian, peneliti memandang bahwa pengarang memang memiliki pandangan yang ambivalen terhadap budaya India dan Amerika.

This thesis discusses the construction of identity and the third space in the novel The Namesake by looking at the influence of colonial discourse in the form of racism that develops through cultural discourse. The novel which was published at the beginning of the 21st century, when a massive migration to America occurred is considered as a diaspora novel. By using the concept and the approach of Bhabha's postcolonialism regarding the identity construction and using the method of close reading, the researcher succeeded in identifying that the identity which was constructed in the novel involved a colonial discourse that positions Indian Americans as the colonized and white Americans as the colonizer. Based on the result of the analysis, it was found that the construction of identity in the novel showed that colonial discourse still exists in American society. In this case, the authors as a descendant of immigrants from India narrated the position of Indian Americans identity as a colonized group trying to obtain equal treatment as white Americans. Through the novel The Namesake, Lahiri also criticized the actions of white Americans in discriminating immigrants especially Indian Americans who have culture that was different from white American culture. Therefore, Indian Americans negotiated with their position by following Western culture so that they were in the third space. However, uncanny was present in the negotiation process. Indian Americans felt alienated and uncomfortable with the new space because of the assumption that white Americans had a complete power over Indian Americans. In addition, uncanny occurred due to Indian Americans' doubt about identity which was rejected. By positioning the point of view to the Indian American protagonists, the author presents racism and discrimination of white Americans against Indian Americans. On the other hand, white American culture is considered good for Indian Americans in socialization. Thus, researcher assumes that the author has an ambivalent view on Indian and American culture.

Kata Kunci : ambivalen, konstruksi identitas, ruang ketiga, uncanny, wacana kolonial

  1. S2-2020-407655-abstract.pdf  
  2. S2-2020-407655-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-407655-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-407655-title.pdf