PEMANFAATAN CITRA SPOT 6 UNTUK PEMETAAN ESTIMASI HARGA LAHAN DI KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN PONOROGO JAWA TIMUR TAHUN 2020
WIDIA SANDRA S, Karen Slamet Hardjo, S.Si., M.Sc.
2020 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIJumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kebutuhan lahan masyarakat, sehingga diperlukan estimasi harga lahan berdasarkan parameter penentunya. Estimasi harga lahan di Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo dilakukan menggunakan integrasi overlay dan parameter penentu harga lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan data penginderaan jauh dan sistem informasi geografi untuk mendapatkan parameter penentu harga lahan serta untuk mengetahui distribusi spasial dari harga lahan di Kecamatan Kauman, Ponorogo. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif berjenjang tertimbang menggunakan empat parameter, yaitu penggunaan lahan, aksesibilitas lahan positif, aksesibilitas lahan negatif, dan kelengkapan utilitas. Selain itu, juga dilakukan survey lapangan untuk melakukan validasi penggunaan lahan dan parameter yang lain, serta wawancara terkait harga lahan secara real di lapangan. Hasil dari survey lapangan kemudian digunakan untuk membenarkan objek yang kurang sesuai antara hasil digitasi menggunakan citra dan keadaan di lapangan. Semua parameter tersebut dilakukan pengharkatan, kemudian dilakukan overlay untuk menghasilkan peta estimasi harga lahan di Kecamatan kauman. Pengolahan semua parameter hingga menghasilkan peta tersebut juga dilakukan menggunakan model builder. Akurasi yang diperoleh dari digitasi penggunaan lahan menggunakan Citra SPOT 6 sebesar 89% dan setelah itu dilakukan reinterpretasi sesuai dengan kegiatan survey lapangan. Estimasi harga lahan di Kecamatan Kauman dibagi menjadi empat kelas, yaitu 61.67% untuk kelas sangat rendah, 26.02% untuk kelas rendah, 10.53% untuk kelas tinggi, dan 1.46% untuk kelas sangat tinggi. Kelas yang relatif tinggi berada di sekitar pusat pemerintahan dan aksesibilitas positif Kecamatan Kauman. Hasil pengolahan semua parameter dengan menggunakan model builder menghasilkan peta yang sama dengan cara manual dengan waktu yang lebih singkat.
Indonesia's population continues to increase from year to year. This will affect the needs of land by the community, so it is necessary to estimate land prices based on the determining parameters. Estimated land prices in the District of Kauman, Ponorogo Regency are carried out using the integration of overlays and the parameters determining land prices. The purpose of this research is to utilize remote sensing data and geographic information systems to obtain parameters for determining land prices and to determine the spatial distribution of land prices in Kauman, Ponorogo. This research was conducted with a tiered quantitative method using four parameters, namely land use, positive land accessibility, negative land accessibility, and completeness of utility. In addition, a survey was conducted to validate land use, other parameters, and interviews about real land prices. The results of the survey are used to justify objects that do not match between the results of digitization using imagery and actual conditions. All parameters are scored, then overlaid to produce an estimated map of land prices in Kauman. Processing all parameters to produce the map is also done using the model builder. The accuracy obtained from digitizing land use using SPOT 6 is 89%. Estimated land prices in Kauman are divided into four classes, namely 61.67% for the very low class, 26.02% for the low class, 10.53% for the high class, and 1.46% for the very high class. The relatively high class is around the center of government and the positive accessibility of Kauman District. The results of processing all parameters using the model builder produce a map estimation of land prices in a shorter time.
Kata Kunci : overlay, harga lahan, aksesibilitas lahan, model builder