PENGARUH LATIHAN PASRAH DIRI TERHADAP HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TANPA DEPRESI

HARIK FIRMAN T., Dr. Dr. Agus Siswanto, Sp.PD-KPsi; Prof. dr. Ahmad H Asdie, Sp.PD-KEMD

2020 | Tesis-Spesialis | ILMU PENYAKIT DALAM

Latar Belakang. Hubungan antara stres dengan diabetes masih belum banyak diteliti. Sejak abad ke-17, stres yang berkepanjangan dianggap berhubungan dengan onset terjadinya diabetes1. Terdapat suatu hubungan antara patogenesis diabetes melitus dengan suatu keadaan inflamasi derajat rendah. Kadar CRP yang tinggi merupakan faktor independen terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2. Pada penelitian yang dilakukan oleh Siswanto (2009), konsentrasi hs-CRP lebih tinggi secara signifikan pada subyek DM tipe 2 dengan gejala depresi2. Gowey et al (2019) melaporkan hubungan antara stres yang dinilai menggunakan PSS, dengan gejala depresi dan berbagai macam parameter kesehatan seperti lingkar perut, tekanan darah, kolesterol, trigliserida, gula darah puasa dan hs-CRP pada populasi tanpa diabetes3. Latihan pasrah diri dapat menurunkan kadar hs-CRP pada pasien DM tipe 2 dengan gejala depresi4. Pada penelitian ini diharapkan latihan pasrah diri menurunkan tingkat stress sehingga terjadi penurunan kadar hs-CRP pada pasien DM tipe 2 tanpa gejala depresi. Tujuan Penelitian. Mengetahui ada tidaknya pengaruh LPD terhadap penurunan kadar hsCRP pada pasien DM tipe 2 tanpa depresi. Metode. Penelitian ini bersifat Prospective Randomized Open Blinded End-point untuk membandingkan efek LPD terhadap kadar hs-CRP dengan kelompok kontrol selama 8 minggu antara Februari 2018-April 2018. Penelitian dilakukan di unit rawat jalan bagian penyakit dalam RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 44 subjek yang kemudian dilakukan analisis statistik. Subjek yang masuk dalam penelitian ini adalahpenderita DM tipe 2 tidak depresi (dibuktikan dengan skor BDI <17), dan memiliki tingkat stress yang dinilai dengan skor PSS >7. Hasil Penelitian. Perubahan kadar hs-CRP terjadi pada kedua kelompok, yaitu pada subyek kelompok perlakuan yang pada awal penelitian didapatkan kadar sebesar 2,94±3,72 kemudian terjadi penurunan pada akhir penelitian bulan perlakuan yaitu sebesar 2,3±2,87, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan rerata kadar hs-CRP pada awal penelitian yaitu sebesar 11,12±26,04 dan terjadi peningkatan pada akhir penelitian yaitu sebesar 13,1212±26,06. Pada kelompok perlakuan didapatkan penurunan hs-CRP pada akhir intervensi sebesar 0,57±1,26 sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan kadar hs-CRP sebesar 2±16,46, dengan nilai p 0,716. Kesimpulan. Latihan pasrah diri dapat menurunkan kadar hs-CRP pada pasien DM tipe 2 tanpa depresi namun secara statistik tidak bermakna, tetapi memiliki kemaknaan secara klinis.

Introduction: Study findings about the relationship between stress and diabetes has not been frequently reported. Since the 17th century, prolonged stress presumably related to the onset of diabetes1. A relationship between the pathogenesis of diabetes mellitus and a low-grade inflammatory state presented in several studies. High CRP level is an independent factor to the incidence of type 2 diabetes mellitus. Siswanto (2009) identified that hs-CRP concentrations were significantly higher among individuals diagnosed by type 2 DM with depressive symptoms. Gowey et al (2019) reported an association between stress (assessed using PSS) with depressive symptoms and various health parameters such as abdominal circumference, blood pressure, cholesterol, triglycerides, fasting blood sugar and hs-CRP in populations without diabetes3. Self-surrender practice helps to reduce hs-CRP levels in patients with type 2 diabetes with depression symptoms4. In this study, self-surrender practice expected to reduce stress levels, resulting downturn in hs-CRP levels in type 2 DM patients without depression symptoms. Goal: This study aimed to identify effect of self-surrender practice (LPD) to the hs-CRP levels reduction among type 2 DM patients without depression. Methods: This is a Prospective Randomized Open Blinded End-point study to compare the effect of LPD on hs-CRP levels with a control for 8 weeks between February 2018 to April 2018. The study was conducted in the internal medicine outpatient at RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten. Research participants eligible for the inclusion and exclusion criteria were 44 subjects. A statistical analysis ______. Subjects included in this study were patients with type 2 DM who were not depressed (by a BDI score <17), and experiencing stress level that indicated by PSS score> 7. Results: Both groups experiencing hs-CRP levels changes. The intervention group hs-CRP level at the initial assessment of the study were 2.94±3.72 then decreased at the end of the study to 2.3±2.87. The control group hs-CRP at the beginning of the study found in average 11.12±26.04 and an increased to the end of the study by 13.1212±26.06. The intervention group indicate reduction in hs-CRP level at the end of the study by 0.57±1.26 while in the control group hs-CRP were increased 2±16.46, with p value=0.716. Conclusion: Self-surrender practice reduce the levels of hs-CRP among patients with type 2 diabetes without depression. The reduction was not statistically significant, but indicate clinical significance.

Kata Kunci : Latihan Pasrah Diri (LPD), hs-CRP, DM tipe 2, PSS / hs-CRP, Self-Surrender Practice (LPD), Type 2 DM, PSS.