Tren Foodstagramming Dalam Tinjauan Hipersemiotika Jean Baudrillard
Susi Susanti, Dr. Hastanti Widy Nugroho
2020 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian Berjudul Tinjauan Teori Hipersemiotika Jean Baudrillard terhadap Tren Foodstagramming di Instagram dilatarbelakangi oleh ketertarikan Peneliti pada bidang komunikasi dan media sosial. Khususnya media sosial Instagram yang banyak memunculkan fenomena-fenomena populer saat ini. Fenomena populer di instagram yang dikaji dalam skripsi ini adalah tren foodstagramming. Trenfoodstagramming adalah tren memposting foto makana ke media sosial instagram.Penelitian ini bertitiktolak pada perkembangan tren foodstagrammingdi instagram yang telah mengubah aktivitas makan dan budaya makan, yang dulunya hanya sebagai pemenuhan kebutuhan biologis semata, kini menjaditren untuk sebuah pengakuan eksistensi dan prestise. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkantren Foodstagrammingdi Instagram(sebagai Objek Material)ditinjau dariteori hipersemiotika Jean Baudrillard (sebagai Objek Formal). Penelitian ini menggunakan jenis kajian kualitatif melalui studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan data sekunder, yakni dari buku, jurnal dan karya ilmiah yang berkaitan dengan judul penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: inventarisasi data, identifikasi, pengolahan data, penyusunan penelitian. Unsur metode yang digunakan adalah interpretasi, koherensi intern, deskripsi, dan analisis kritis. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Perkembangan tren foodstagramming diinstagram, yang diawali dengan pemaparan-pemaparan media sosial instagram sebagai platform berkembangnya tren foodstagramming. 2. bentuk-bentuk foodstagramming pada fitur-fitur instagram 3. Hipersemiotika Baudrillard sebagai pisau analisis terlihat pada bentuk foodstagrammingpada fitur instagram. Prinsip yang ditemukan dalamtren foodstagrammingmenunjukan prinsip yang dikemukakan Baudrillard yakni prinsip perubahan dan transformasi, prinsip imanensi, prinsip perbedaan atau pembedaan (difference), prinsip permainan bahasa, prinsip simulasi, dan prinsip diskontinuitas. Masing-masing pinsip tersebut memberikan contoh hipersemiotikadimana bukanlah ketidak-ada-an yang hendak dihindari sebagai pengakuan akan eksistensi, melainkan kepada yang terlihat nyata daripada kenyataan dan sebuah kemenangan simulakra.
The study entitled Jean Baudrillard's Hypersemiotic Theory Review of Foodstagramming Trends on Instagram was motivated by researchers' interest in the field of communication and social media. Especially the social media Instagram that many gave rise to popular phenomena today. The popular phenomenon on Instagram examined in this thesis is the foodstagramming trend. The foodstagramming trend is the trend of posting food photos to social media Instagram. This research is based on the development of foodstagramming trends on Instagram that have changed the activity of eating and eating culture, which was used only as a fulfillment of biological needs, has now become a trend for recognition of existence and prestige. This study aims to explain the Foodstagramming Trends on Instagram (as a Material Object) in terms of Jean Baudrillard's hypersemiotic theory (as a Formal Object). This research uses a qualitative type of study through library research. This research data collection technique uses secondary data, namely from books, journals and scientific works related to the research title. The steps taken in this study are as follows: data inventory, identification, data processing, research preparation. The method elements used are interpretation, internal coherence, description, and critical analysis. The results achieved in this study are: 1. Development of Foodstagramming Trends on Instagram, which begins with Instagram social media exposures as a platform for developing foodstagramming trends. 2. forms of foodstagramming on Instagram features 3. Baudrillard's hypersemiotics as a knife of analysis can be seen in the form of foodstagramming on Instagram features. The principles found in the foodstagramming trend show the principles put forward by Baudrillard, namely the principle of change and transformation, the principle of immanence, the principle of difference or difference, the principle of language play, the principle of simulation, and the principle of discontinuity. Each of these principles provides an example of hypersemiotics where it is not the non-existence that is intended to be avoided as an acknowledgment of existence, but to what is visible rather than reality and a triumph of simulakra.
Kata Kunci : Foodstagramming Trends, Instagram, Hypersemiotics