Laporkan Masalah

Sikap Individualisme dan Diskriminatif Masyarakat Korea Selatan dalam Film A Man Who Was Superman: Kajian Sosiologi Sastra

Hani Adzanisya, Febriani Elfida Trihtarani, S.S., M.A.

2020 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA

Perkembangan pesat yang terjadi di Korea Selatan mengubah Korea Selatan dari Negara pertanian menjadi Negara industri dan perdagangan hanya dalam kurun waktu kurang dari 30 tahun. Perkembangan pesat tersebut mengubah tata nilai masyarakat, yang salah satu atau duanya adalah kecenderung memiliki sikap individualisme dan diskriminatif. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra untuk menganalisa sikap individualisme dan diskriminatif masyarakat Korea Selatan yang digambarkan dalam film A Man Who Was A Superman atau Syupeomaenieottdeon Sanai. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa terdapat kemiripan antara yang digambarkan dalam film Syupeomaenieottdeon Sanai dengan beberapa realita kasus yang terjadi di masyarakat Korea Selatan. Kemiripan lebih banyak terlihat dalam penggambaran sikap individualisme. Sebagaimana sikap individualisme merupakan suatu hal yang ditonjolkan dalam film Syupeomaenieottdeon Sanai dan juga merupakan sikap yang sedang berkembang di kalangan masyarakat Korea Selatan. Sikap individualisme yang terjadi di masyarakat Korea Selatan yang digambarkan dalam film Syupeomaenieottdeon Sanai adalah egoisme dan pengabaian kewajiban yang ditunjukkan dalam adegan ledakan sebuah kondominium, dan sikap pengeksklusifan diri yang digambarkan dalam adegan kecelakaan mobil yang dialami oleh tokoh Hyun Suk. Selain itu, pada kenyataan lainnya, Korea Selatan memiliki stigma terhadap individu dengan gangguan psikis dan fisik yang sangat kuat. Stigma-stigma tersebut membuat individu dengan gangguan psikis dan fisik mendapatkan perlakuan diskriminatif dari masyarakat. Sikap diskriminatif yang terdapat dalam masyarakat Korea Selatan adalah diskriminasi verbal, diskriminasi fisik, diskriminasi penghindaran, dan diskriminasi pengeluaran. Sedangkan yang tercermin dalam film Syupeomaenieottdeon Sanai adalah diskriminasi verbal yang ditunjukkan dalam adegan wawancara yang dilakukan tokoh Soo Jong terhadap tokoh Superman, diskriminasi fisik yang ditunjukkan dalam adegan tokoh Superman diikat pada sebuah pohon, dan penghindaran yang ditunjukkan dalam adegan di mana tokoh Superman dijauhi secara terang-terangan oleh tokoh Ibu Hee Jeong.

Rapid development in South Korea has transformed South Korea from an agricultural country into an industrial and trade country in less than 30 years. This rapid development causes the change of values of society, one of which is the tendency to have individualism and discriminatory attitudes. Therefore, this study uses the sociology literature theory to analize the individualism and discriminatory attitudes of South Korean society depicted in the film A Man Who Was A Superman or Syupeomaenieottdeon Sanai. Based on the research that has been conducted, it can be known that there are similarities between those depicted in the Syupeomaenieottdeon Sanai movie with some reality cases that occured in South Korean society. Those similarities are more visible in the individualism cases, as individualism is something that is highlighted in the Syupeomaenieottdeon Sanai movie and also an attitude that is developing among South Korean society. The individualism attitude that occurs in South Korean society depicted in the film Syupeomaenieottdeon Sanai is the egoism and neglect of obligations that is shown in the scene of a condominium explosion, and the attitude of self-exclusion that is shown in the scene of a car accident that happened to Hyun Suk. In other facts, South Korea has a very strong stigma against individuals with psychological and physical disorders. These stigmas make individuals with psychological and physical disorders get discriminatory treatment from the community. The discriminatory attitudes found in South Korean society are verbal discrimination, physical discrimination, avoidance discrimination, and exclusion discrimination. While what is shown in the Syupeomaenieottdeon Sanai movie are verbal discrimination that was shown in the interview scene conducted by Soo Jong with Superman, physical discrimination that was shown in the scene where Superman tied to a tree, and avoidance discriminatory shown in the scene where Superman is shunned by Hee Jeong's mother.

Kata Kunci : A Man Who Was Superman,individualisme,diskriminatif,masyarakat, sosiologi sastra

  1. S1-2020-379782-abstract.pdf  
  2. S1-2020-379782-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-379782-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-379782-title.pdf