Kekuasaan/Keluarga: Analisis Trinitas Bourdieu Terhadap Keluarga Jawa Sebagai Arena Politik dan Reproduksi Subjek
ROBERTUS EKA SAKTI N, Bambang Purwoko
2020 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHANFokus dari penelitian ini ialah relasi kuasa lintas generasi antara orang tua sebagai struktur objektif dan anak sebagai subjek. Sementara lokus dari penelitian ialah keluarga Jawa kontemporer manakala terdapat pertentangan antara tradisionalisme dengan modernisme. Untuk mengatasi problem metodologis, yaitu generalisasi subjek Jawa, maka lokus dari penelitian dibangun berdasarkan sistem disposisi yang disusun dari data-data kecenderungan budaya Jawa. Laiknya Suseno, posisi subjek Jawa bukan sebagai deskripsi empiris, melainkan sebagai sebuah konstruksi teoretis. Penelitian ini menjadi penting, sebagai upaya menyingkap dimensi politik dalam keluarga, khususnya keluarga Jawa. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pisau analisis yang dipakai ialah Trinitas Bourdieu: habitus, arena, dan modal. Dari penggunaan pisau analisis tersebut, keluarga Jawa dimaknai sebagai suatu arena berlangsungnya kekuasaan, sebagai ruang gerak relasional-dialektis antara anak dan orang tua. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan data yang diperoleh dari literatur dan dilengkapi dengan wawancara. Dari analisis yang dilakukan, penelitian ini jatuh pada kesimpulan bahwa keluarga Jawa menjadi (1) situs praktik dominasi personalitas, yang ditandai dengan penetapan atas sudut pandang tertentu sebagai cara mencapai kebenaran dan hidup, dan (2) dominasi tersebut ditopang oleh kepemilikan pribadi yang juga menjadi basis dari suatu keluarga. Dari kedua hal tersebut, keluarga menjadi unit politik sekaligus unit ekonomi yang menopang masyarakat. Kendati dalam keluarga terjadi praktik dominasi kekuasaan orang tua, tetapi relasi kekuasaan tersebut tidak selamanya hanya satu arah. Hal tersebut disebabkan oleh dimensi waktu yang membuat orang tua semakin renta dan anak semakin mandiri sejalan dengan besarnya akumulasi modal yang dimiliki. Akibatnya, relasi kekuasaan bergeser, posisi subjek dalam arena keluarga Jawa menjadi terbalik.
The focus of this research is the power relation across generations between parents as objective structure and children as subject. While the locus of this research is contemporary Javanese families when there is a conflict between traditionalism and modernism. To overcome the methodological problem, namely the generalization of Javanese subjects, the locus is built based on a disposition system based on from data on Javanese cultural trends. Like Suseno, the position of the Javanese subject is not seen as an empirical description, but rather as a theoretical construction. This research becomes important, as an effort to uncover the political dimension in the family, especially Javanese families. To achieve this result, the author uses Bourdieu Trinity type analysis: habitus, field, and capital. From that, the Javanese family is interpreted as an arena for the continuation of power, as a dialectical relational space for children and parents. This research is qualitative in nature with data obtained from the literature and completed with interviews. From the analysis conducted, this study falls to the conclusion that Javanese families become (1) the site of practice of personality domination, which is characterized by the determination of certain points of view as a way to achieve truth and life, and (2) the dominance is supported by private ownership which also becomes the basis of a family. From these two things, the family becomes a political unit as well as an economic unit that sustain the community. Even though in the family there is a practice of parental domination, but the power relation is not always one-way. This is caused by the time dimension that makes parents becoming more frail and the children being more independent in line with the amount of capital accumulation owned. As a result, the power relation is shifted, the subject's position in the Javanese family arena is reversed.
Kata Kunci : Kekuasaan, Keluarga Jawa, Arena, Modal, Habitus