Laporkan Masalah

RESIKO PERATURAN KERJA TENTANG SERAGAM SALES PROMOTION GIRL (SPG) PERUSAHAAN ROKOK TERHADAP PERILAKU PELECEHAN SEKSUAL

Ajeng Gina Aprilliani, Drs. Soeprapto, SU

2020 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Dalam rangka mendongkrak penjualan dan promosi rokok, perusahaan rokok memberikan seragam kepada SPG yang memperlihatkan bentuk tubuh seperti pakaian yang ketat, minim dan seksi. Akibat aturan seragam SPG yang diberikan perusahaan yang harus diikuti itu, maka beresiko SPG menjadi subjek pelecehan seksual. Bentuknya dapat berupa ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian tentang pemberlakuan aturan dan syarat perusahaan bagi SPG saat bekerja, terutama aturan seragam SPG, yaitu perusahaan rokok G dan rokok E yang berlokasi di Yogyakarta. Penulis meneliti tentang resiko pelecehan seksual yang berpotensi muncul terkait pakaian atau seragam kerja. Adapun dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah, yakni pertama apakah dampak dari seragam SPG rokok dapat meningkatkan resiko pelecehan seksual. Kedua, bagaimana bentuk-bentuk pelecehan yang dialami oleh Sales Promotion Girls (SPG) dan dalam situasi seperti apa pelecehan itu terjadi akibat dari peraturan yang diberikan perusahaan dalam hal seragam SPG rokok. Dan ketiga, bagaimana SPG menyikapi peraturan yang mengharuskan memakai seragam yang minim dan memperlihatkan bentuk tubuh. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif, dengan data yang dikumpulkan melalui wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Dampak seragam Sales Promotion Girl (SPG) dalam stratifikasi pekerjaan, serta bagaimana bentuk-bentuk pelecehan terhadap SPG dikaji menggunakan Teori Kelas (Marx) dan Stratifikasi Sosial Pekerjaan perempuan membentuk pemikiran perempuan dan karena itu membentuk juga sifat-sifat alamiah perempuan. Mereka juga percaya bahwa kapitalisme adalah suatu sistem hubungan kekuasaan yang eksploitatif (majikan mempunyai kekuasaan yang lebih besar) dan hubungan pertukaran (bekerja untuk upah, hubungan yang diperjualbelikan). Hal ini berhubungan dalam dunia SPG, dimana perempuan disini diibaratkan tidak mempunyai kekuasaan terhadap kaum kapitalis. Penelitian ini menunjukkan bahwasannya seragam kerja pada SPG Perusahaan Rokok yang terkesan seksi dapat memancing perilaku pelecehan seksual tidak bisa ditolak oleh para SPG. Adapun bentuk-bentuk pelecehan tersebut meliputi pelecehan fisik, lisan, isyarat, bahkan psikologis. Dalam hal tersebut para SPG tidak dapat menolak perilaku tersebut atau hal tersebut SPG tidak dapat menghindari perilaku tersebut karena Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku bahwasannya ketika para SPG tersebut melawan maka dianggap tidak sopan, selain itu mereka juga dapat terancam kehilangan pekerjaan mereka ketika melakukan hal tersebut.

Dalam rangka mendongkrak penjualan dan promosi rokok, perusahaan rokok memberikan seragam kepada SPG yang memperlihatkan bentuk tubuh seperti pakaian yang ketat, minim dan seksi. Akibat aturan seragam SPG yang diberikan perusahaan yang harus diikuti itu, maka beresiko SPG menjadi subjek pelecehan seksual. Bentuknya dapat berupa ucapan, tulisan, simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian tentang pemberlakuan aturan dan syarat perusahaan bagi SPG saat bekerja, terutama aturan seragam SPG, yaitu perusahaan rokok G dan rokok E yang berlokasi di Yogyakarta. Penulis meneliti tentang resiko pelecehan seksual yang berpotensi muncul terkait pakaian atau seragam kerja. Adapun dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah, yakni pertama apakah dampak dari seragam SPG rokok dapat meningkatkan resiko pelecehan seksual. Kedua, bagaimana bentuk-bentuk pelecehan yang dialami oleh Sales Promotion Girls (SPG) dan dalam situasi seperti apa pelecehan itu terjadi akibat dari peraturan yang diberikan perusahaan dalam hal seragam SPG rokok. Dan ketiga, bagaimana SPG menyikapi peraturan yang mengharuskan memakai seragam yang minim dan memperlihatkan bentuk tubuh. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif, dengan data yang dikumpulkan melalui wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Dampak seragam Sales Promotion Girl (SPG) dalam stratifikasi pekerjaan, serta bagaimana bentuk-bentuk pelecehan terhadap SPG dikaji menggunakan Teori Kelas (Marx) dan Stratifikasi Sosial Pekerjaan perempuan membentuk pemikiran perempuan dan karena itu membentuk juga sifat-sifat alamiah perempuan. Mereka juga percaya bahwa kapitalisme adalah suatu sistem hubungan kekuasaan yang eksploitatif (majikan mempunyai kekuasaan yang lebih besar) dan hubungan pertukaran (bekerja untuk upah, hubungan yang diperjualbelikan). Hal ini berhubungan dalam dunia SPG, dimana perempuan disini diibaratkan tidak mempunyai kekuasaan terhadap kaum kapitalis. Penelitian ini menunjukkan bahwasannya seragam kerja pada SPG Perusahaan Rokok yang terkesan seksi dapat memancing perilaku pelecehan seksual tidak bisa ditolak oleh para SPG. Adapun bentuk-bentuk pelecehan tersebut meliputi pelecehan fisik, lisan, isyarat, bahkan psikologis. Dalam hal tersebut para SPG tidak dapat menolak perilaku tersebut atau hal tersebut SPG tidak dapat menghindari perilaku tersebut karena Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku bahwasannya ketika para SPG tersebut melawan maka dianggap tidak sopan, selain itu mereka juga dapat terancam kehilangan pekerjaan mereka ketika melakukan hal tersebut.

Kata Kunci : Sales Promotion Girl, Seragam Kerja, Pelecehan Seksual

  1. S1-2020-378708-abstract.pdf  
  2. S1-2020-378708-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-378708-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-378708-title.pdf