PENAMAAN MAKHLUK SUPERNATURAL DALAM BAHASA INGGRIS (Sebuah Kajian Linguistik Antropologis)
HUSNUL ATHIYA, Dr. Suhandano, M.A
2020 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKPenelitian ini menginvestigasi nama-nama makhluk supernatural, utamanya berjenis spirit yang dikonstruksi oleh penutur bahasa Inggris guna melihat klasifikasi makhluk supernatural berdasarkan manifestasinya, satuan kebahasaan yang menandainya, referen namanya, serta representasi budaya dari nama dan narasi tentangnya. Delapan pudata nama makhluk supernatural diperoleh dari hasil observasi non-partisipasi terhadap sejumlah dokumen tertulis seperti The Encyclopedia of Ghost and Spirit Third Edition yang disusun oleh Rosemary Ellen Guiley (2007) dan situs-situs yang relevan. Sejumlah data juga didapatkan dari hasil wawancara dengan empat informan yang berasal dari Amerika dan Australia dengan teknik catat dan rekam. Data dianalisis dengan metode reflektif dan padan referensial menggunakan teori Weirzbicka dan Hipotesis Sapir-Whorf. Hasil analisis menunjukkan bahwa makhluk supernatural, utamanya berjenis spirit dapat dimanifestasikan ke dalam tiga bentuk, yakni ghost, monster dan spirit itu sendiri. Ketiga entitas ini memiliki karakter, bentuk dan jenisnya masing-masing. Jika ditinjau dari satuan kebahasaan, nama makhluk ini dapat dikonstruksi atas satu hingga enam kata, dengan dua jenis nama yakni personal name dan common noun, serta berasal dari bahasa yang beragam (tidak hanya bahasa Inggris saja). Referennya merujuk kepada gender, tempat gentayangan, keadaan fisik, sifat, tanda kehadiran, jenis entitas dan hewan. Lebih jauh, terdapat sejumlah representasi budaya yang dapat dipahami dari nama dan narasi makhluk ini, diantaranya representasi yang berkaitan dengan cara pandang mereka terhadap tokoh sejarah, warna, keadaan fisik yang terasosiasi dengan makhluk supernatural. Tampak pula pandangan terhadap gender yang cenderung mensubordinasi perempuan. Selain itu, cerita tentang makhluk supernatural juga dijadikan media untuk mengedukasi anak-anak dan perempuan agar berprilaku sesuai norma di masyarakat.
This research investigates the names of supernatural beings, especially 'spirit' constructed by English speakers to see several things, namely their classification based on manifestations, linguistic units that mark them, the referents, and cultural representations showed through their names and stories. Eighty names of supernatural beings were obtained from non-participation observation of written documents like The Encyclopedia of Ghosts and Spirit Third Edition compiled by Rosemary Ellen Guiley (2007) and some relevant sites. Some names collected through interviews with four informants from the United States and Australia with note-taking and recording techniques. This data is analyzed with reflective and referential equivalent methods using the theory of Weirzbicka and Sapir-Whorf hypothesis. The result shows that spirit can be manifested into three forms, namely ghost, monster and spirit itself. They have their character, shape and type. Besides, the names are constructed from one to six words, with two types of names such as personal name and common noun, and come from various languages (not only English). The referents are gender, place of haunt, physical condition, character, presence sign, type of entity and animal. Furthermore, the cultural representations that can be understood from their names and stories, including representations relating to their views of historical figures, colors, physical appearance associated with supernatural beings. Their views on gender tend to subordinate women revealed as well. The last, supernatural stories are also used as a medium to educate children and women to behave appropriately according to the social norm.
Kata Kunci : Nama, antroponimi, makhluk supernatural, penutur bahasa Inggris, linguistik antropologis.