Laporkan Masalah

KINERJA PERKERETAAPIAN DI WILAYAH JAWA PADA PERIODE PERUSAHAAN JAWATAN KERETA API (PJKA), 1971-1991

KENANGA SEKAR PUTRI, Dr. Abdul Wahid, M. Phil

2020 | Skripsi | S1 SEJARAH

Kereta api merupakan sebuah sarana transportasi darat yang dapat mengangkut manusia atau barang dalam jumlah besar. Kereta api mulai dikenalkan di Indonesia pada masa kolonial dan hingga saat ini masih terus dikembangkan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Namun, dalam perkembangannya kereta api pernah berada pada masa-masa mengkhawatirkan. Masa-masa tersebut terjadi pada sepanjang periode Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Hal tersebut dapat dilihat dari artikel-artikel yang ditemukan pada sejumlah surat kabar sepanjang tahun 1970-an hingga 1980-an. Berbagai masalah yang dialami PJKA cukup berdampak pada buruknya kinerja perusahaan sepanjang periode tersebut. Dengan memfokuskan perhatian pada Jawa, sebagai pusat operasional PJKA, penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemunduran kinerja perkeretaapian pada masa PJKA berserta dampak-dampaknya, serta bagaimana upaya-upaya PJKA dan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah tersebut. Dengan menggabungkan sumber-sumber primer, sekunder, dan tersier, penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor penyebab menurunnya kinerja PJKA wilayah Jawa yaitu kualitas SDM yang rendah di lingkaran manajemen maupun tenaga pelaksana lapangan, pengawasan dan pengelolaan keuangan yang buruk, sehingga menyebabkan terjadinya korupsi di dalam tubuh PJKA; dan munculnya perusahaan-perusahaan kompetitor yang bergerak di jasa angkutan jalan raya. Secara keseluruhan, faktor-faktor tersebut menyebabkan penurunan kinerja perusahaan kereta api pada periode PJKA tahun 1971�1991. Hal tersebut memunculkan beberapa dampak langsung, yaitu penurunan jumlah angkutan penumpang kereta api, tingginya jumlah kecelakaan kereta api, dan penutupan sejumlah lintas cabang di wilayah Jawa. Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, PJKA dibantu pemerintah dan dunia internasional melakukan upaya-upaya perbaikan, yaitu memperbaiki kondisi internal dan menangani gangguan-gangguan eksternal. Periode PJKA ditutup dengan diubahnya bentuk perusahaan jawatan menjadi perusahaan umum oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1991, yang setelahnya dikenal dengan nama Perumka. Setelahnya Perumka diubah menjadi perseroan terbatas pada tahun 1998 yang disebut dengan PT Kereta Api Indonesia, yang menandai era baru perkeretaapian Indonesia.

Train is a form of land transport which is able to carry humans and goods in massive quantity, Train was introduced in Indonesia during colonial era and it is well developed by PT Kereta Api Indonesa (Persero) up until now. However, in the course of its history, the train service in Indonesia went through difficult situation, which was notably happened under the period of Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Such situation can be easily found in many newspaper articles published in the entire period of 1970s-1980s showing various problems faced by PJKA, which affected the company's performance badly during this period. Focusing on Java as center of PJKA�s operational, this research aims to understand several underlying factors that causing the poor performance of Indonesian railways, its impacts during the era of PJKA, and the efforts of PJKA and Indonesian Government to solve the problem. By combining primary, secondary and tertiary sources, this research finds out that the underlying factors of PJKA�s declining performance are its low quality of human resources in managerial as well operational levels, its poor financial supervision and management that led to corruption, and the rise of contending companies that provides highways transportation service. All in all, these factors brought about the decline of railways performance during the PJKA period of 1971-1991. As a result, PJKA suffered from the following impacts: the decreasing number of passengers, the increasing number of train accidents, and the closure of several railways lines in Java. In order to overcome the problems, PJKA with the help of the government and international partners launched internal improvements and external reforms. In 1991, the period of PJKA is finally ended as the Government of Indonesia changed the company statute from a state-owned railway company to a public railway corporation which would be known as Perumka. Futhermore, in 1998 Perumka became a joint-stock company, known as PT Kereta Api Indonesia, which continue until now bringing Indonesian railways into a new era.

Kata Kunci : Perusahaan Jawatan Kereta Api, Kereta Api, Jawa, Orde Baru

  1. S1-2020-399568-abstract.pdf  
  2. S1-2020-399568-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-399568-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-399568-title.pdf