Laporkan Masalah

RUANG ANGALAI, Studi Kasus: Kios Angalai -Pedagang Kaki Lima Asal Etnis Sabu Di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur

LINDA WELMINTJE F, Prof. Ir. T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng, Ph.D; Ardhya Nareswari, ST, MT, Ph.D

2020 | Disertasi | DOKTOR ARSITEKTUR

Kios angalai adalah fenomena yang dapat ditemukan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sekitar 300-an kios tersebar di seluruh wilayah kota ini, khususnya di sekitar pusat-pusat aktivitas. Kios angalai merupakan bangunan kios pedagang kaki lima yang dimiliki, dihuni dan dioperasikan oleh penduduk migran asal etnis Sabu. Bangunan kios angalai sangat sederhana, menyerupai kotak, berbentuk bangunan panggung, hanya memiliki satu jendela dan satu pintu, serta nyaris tanpa ornamentasi. Kios ini menjadi tempat berjualan sekaligus tempat tinggal bagi penghuninya selama waktu yang panjang, bahkan hingga puluhan tahun. Ukurannya yang relatif kecil dengan luas lantai berkisar 3-5 m2, tidak menghalangi mereka untuk melakukan aktivitas komersial dan domestik, yang seringkali dilakukan bersama anggota keluarga yang tinggal dalam kios tersebut. Penghuni kios terlihat dapat mengatasi ketidaknyamanan, terutama yang berasal dari kondisi ruang kios yang sangat terbatas, ditambah dengan berbagai ancaman eksternal dari lingkungan di sekitarnya. Kondisi di atas adalah theoritical gap yang menimbulkan pertanyaan pemicu penelitian ini, yaitu: "Mengapa dan bagaimana penghuni kios angalai dapat tinggal dan beraktivitas di kiosnya dalam waktu yang panjang, meskipun kondisi ruang kios tersebut tidak nyaman?". Pertanyaan pemicu tersebut merupakan dasar untuk menyusun sejumlah pertanyaan penelitian ini, sebagai berikut: 1) bagaimana pola tata ruang/setting objek kios angalai dan mengapa demikian?; 2) bagaimana gambaran millieu yang meliputi kondisi fisik dan non-fisik ruang dan lingkungan yang ditempati dan melingkupi objek kios angalai?; 3) bagaimana perilaku penghuni kios angalai terkait dengan pola tata ruang/setting yang ditempatinya dan mengapa demikian?; 4) bagaimana konsep-konsep perilaku keruangan yang dimiliki dan diterapkan oleh penghuni kios angalai ketika berinteraksi dengan ruang yang ditempatinya?; 5) bagaimana rumusan teori ruang yang dapat dibangun berdasarkan konsep-konsep perilaku keruangan yang diterapkan oleh /penghuni kios angalai?. Selain pertanyaan penelitian, sebuah proposisi juga dirumuskan untuk mengarahkan penelitian ini, yaitu: "penghuni kios angalai dapat tinggal dan beraktivitas dalam jangka waktu panjang dalam ruang kios karena mereka memiliki sejumlah konsep tentang ruang (konsep keruangan) dalam kognisi mereka yang menimbulkan kenyamanan". Penelitian ini adalah riset kualitatif yang menggunakan metode studi kasus eksplanatif-eksploratori yang secara garis besar menerapkan prosedur studi kasus yang dirumuskan oleh Robert K. Yin. Prosedur tersebut diterapkan secara fleksibel dengan tetap memperhatikan esensi utama dari metode studi kasus, yaitu terfokus kepada kasus atau fenomena dan konteksnya. Unit analisis dari riset ini adalah 6 (enam) kasus yang dipilih melalui prosedur replikasi. Pengumpulan data lapangan untuk penelitian ini dilakukan melalui teknik wawancara dan observasi secara terpadu. Selain data lapangan, sejumlah data hasil kajian literatur maupun data sekunder lainnya juga dikumpulkan dan dipelajari untuk kemudian dimanfaatkan demi memperkuat pemahaman tentang objek penelitian. Oleh karena penelitian ini menggunakan pendekatan perilaku, maka serangkaian teori perilaku lingkungan disusun sebagai landasan teoretik yang digunakan untuk mempelajari perilaku penghuni kios ketika berinteraksi dengan ruang/lingkungannya. Pemahaman mengenai perilaku penghuni adalah dasar bagi pemahaman dan perumusan konsep-konsep keruangan yang ada dalam kognisi mereka. Konsep-konsep tersebut digunakan untuk mengembangkan teori lokal deskriptif yang menggambarkan gagasan para angalai tentang ruang, yaitu bahwa bagi para angalai, "ruang adalah suatu area psiko-kultural yang melampaui batasan fisik dan waktu sehingga dapat mewadahi aktivitas secara utuh dengan pengendalian internal dan eksternal."

Kios angalai is a phenomenon that can be found in Kupang City, East Nusa Tenggara. Approximately 300 stalls are scattered throughout the city, especially around the activity centres. It is a street vendor stall that is owned, inhabited and operated by migrant residents of ethnic Savu origin. The building of kios angalai is elementary stage-shaped building, look like a box, only has one window and one door, and almost without ornamentation. This stall has become a place to sell and to stay for an extended period, even for decades. Its relatively small size with a floor area of around 3-5 m2 does not prevent the occupants from doing commercial and domestic activities, which are often carried out with family members who live in the stall. Stall residents seemed to be able to cope to the inconvenience, especially those originating from the minimal condition of the stall space, coupled with various external threats from the surrounding environment. The condition described is a theoretical gap situation that raises the questions that trigger this research, namely: "Why and how can kios angalai occupants stay and perform activities in their stalls for a long time, even though the condition of the stalls space is uncomfortable?". The trigger question is the basis for compiling some research questions, as follows: 1) what is the spatial pattern/setting of the kios angalai object and why is that ?; 2) what is the description of milieu which covers the physical and non-physical conditions of the space and environment that are occupied and surrounds the object of the kios angalai?; 3) how is the behaviour of kios angalai occupants related to the spatial pattern/setting they occupy, and why? 4) how are the spatial behaviour concepts that are owned and applied by kios angalai occupants when interacting with the space they occupy?; 5) how is the spatial theory formulation that can be built based on spatial behaviour concepts applied by kios angalai occupants?. In addition to the research question, a proposition was also formulated to direct this research, namely: "Kios angalai occupants can stay and have long-term activities in the stall space because they have several concepts about space (spatial concepts) in their cognition that can evoke comfort". This research is a qualitative research that uses the explanative-exploratory case study method, which in general applies the case study procedure formulated by Robert K. Yin. The procedure is applied flexibly while taking into account the main essence of the case study method, which is focused on the case or phenomenon and its context. The unit of analysis of this research is 6 (six) cases selected through the replication procedure. Field data collection for this study was carried out through integrated interview and observation techniques. In addition to field data, a number of data from the results of literature studies and other secondary data are also collected and studied and then used to strengthen understanding of the object of research. This research uses a behavioural approach; thus, a series of environment-behaviour theories are arranged as a theoretical foundation used to study the behaviour of stall occupants when interacting with their space/environment. An understanding of the behaviour of residents is the basis for understanding and formulating spatial concepts that exist in their cognition. These concepts are used to develop a local descriptive theory that describes the ideas of angalai about space, for them, "space is a psycho-cultural area that transcends physical and time constraints so that it can accommodate activities as a whole with internal and external control."

Kata Kunci : angalai, etnis Sabu, konsep ruang, pedagang kaki lima, perilaku lingkungan, teori ruang/angalai, ethnic Savu, space concept, street vendors, environment-behaviour, space theory

  1. S3-2016-405420-abstract.pdf  
  2. S3-2016-405420-bibliography.pdf  
  3. S3-2016-405420-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2016-405420-title.pdf  
  5. S3-2020-405420-abstract.pdf  
  6. S3-2020-405420-bibliography.pdf  
  7. S3-2020-405420-tableofcontent.pdf  
  8. S3-2020-405420-title.pdf