Analisis dan Evaluasi Tarif Jalan Tol Semarang-Solo Seksi 1 ruas Banyumanik-Ungaran Menggunakan Metode Pendekatan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP)

Angga Aditiya Putra, Prof. Ir. Sigit Priyanto, M.Sc., Ph.D.

2020 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Indonesia sedang melakukan pembangunan infrastruktur berupa jalan tol dengan jumlah yang besar khususnya di pulau jawa. Pembangunan jalan tol bertujuan untuk menyediakan jalan alternatif yang dapat dilalui oleh penggua jalan dengan membayar tarif jalan tol. Besaran tarif jalan tol ditetapkan oleh pihak pengelola jalan tol dan disetujui oleh Menteri. Penyesuaian tarif jalan tol dilakukan setidaknya dua tahun sekali. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, tarif jalan tol dihitung menurut beberapa hal yaitu kemampuan bayar pengguna jalan, besar keuntungan biaya operasi kendaraan (BKBOK) dan kelayakan inventasi. Dalam tugas akhir ini dilakukan analisis dan evaluasi terhadap tarif jalan tol Semarang-Solo khususnya pada Seksi 1 ruas Banyumanik-Ungaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP). Objek dalam penelitian kali ini adalah responden sebanyak 112 orang yang merupakan responden pengguna jalan tol Semarang-Solo Seksi 1 ruas Banyumanik-Ungaran. Hasil dari penelitian ini juga dapat mengetahui karakteristik sosial-ekonomi dari pengguna jalan tol Semarang-Solo Seksi 1 ruas Banyumanik-Ungaran. Nilai tarif berdasarkan analisis Ability To Pay (ATP) rata-rata responden adalah sebesar Rp 10.432,67 untuk sekali perjalanan dimana nilai tersebut lebih tinggi dari nilai tarif yang berlaku yaitu sebesar Rp 7.500,00. Sedangkan nilai tarif berdasarkan analisis Willingness To Pay (WTP) rata-rata responden sebesar Rp 6.656,25 dimana nilai tersebut lebih rendah dari nilai tarif yang berlaku. Grafik hubungan antara nilai ATP dan nilai WTP akan terjadi titik perpotongan dimana pada titik perpotongan merupakan tarif ideal yaitu sebesar Rp 6.300,00.

Indonesia is developing infrastructure in the form of toll roads with large numbers, especially on the island of Java. The construction of toll roads aims to provide alternative roads that can be passed by road users by paying toll rates. The tolls rates is determined by the toll road administrator and approved by the Minister. Adjustment of toll rates is done at least every two years. Based on Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan, toll rates are calculated according to several things, namely the ability to pay for road users, the profitability of vehicle operating costs and the feasibility of inventory. In this final project, an analysis and evaluation of the Semarang-Solo toll road rates is carried out, especially in Section 1 of the Banyumanik-Ungaran section. The method used in this study is the method of the Ability To Pay (ATP) and Willingness To Pay (WTP). The objects in this study are 112 respondents who were respondents of Semarang-Solo toll road users Section 1 of the Banyumanik-Ungaran section. The results of this study can also determine the socioeconomic characteristics of Semarang-Solo toll road users Section 1 of the Banyumanik-Ungaran section. The rates based on the average Ability To Pay (ATP) analysis of the respondent are IDR 10,432.67 for a single trip where the value is higher than the prevailing fare value which is IDR 7,500.00. While the value rates of toll are based on an average Willingness To Pay (WTP) analysis of respondents amounting to Rp 6,656.25 where the value is lower than the prevailing rate value. The graph of the relationship between the ATP value and the WTP value will occur at the point of intersection where at the point of intersection is the ideal tariff of Rp 6,300.00.

Kata Kunci : Jalan Tol, Tarif, Ability To Pay, Willingness To Pay