PENGALAMAN RELIGIUS UMAR BIN AL-KHATTAB (583-644 M) DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT AGAMA WILLIAM JAMES (1842-1910)
ABDUL ROKHMAT S Z, Prof. Drs. M. Mukhtasar S, Ph.D of Arts; Dr. Arqom Kuswanjono
2020 | Disertasi | DOKTOR FILSAFATPenelitian ini dilatarbelakangi sejarah pemikiran tentang manusia yang menunjukkan adanya posibilitas perubahan pada diri manusia yang memungkinkan pembentukan sebuah karakter. Salah satu pemicu perubahan tersebut adalah pengalaman dalam kehidupan. Satu bentuk pengalaman yang ditemukan dalam perubahan seseorang adalah pengalaman religius. Perkembangan agama-agama mengungkapkan tidak jarang terjadi perubahan pada pribadi yang kemudian menjadi tokoh dalam agama. Perubahan itu membentuk karakter tertentu yang kemudian diteladani oleh para pengikutnya. Proses perubahan itu dalam beberapa kasus terjadi secara tiba-tiba dan signifikan seperti yang terjadi pada Umar bin Al-Khattab (583-544 M.). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara pengalaman religius dan pembentukan karakter secara khusus pada tokoh Umar bin Al-Khattab. Penelitian ini dilakukan melalui studi literatur untuk menginventarisir data tentang dinamika kehidupan beragama Umar bin Al-Khattab dan pemikiran William James tentang pengalaman religius. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode hermeneutika kefilsafatan. Analisis dilakukan dengan memahami konsepsi William James tentang pengalaman religius. Pemahaman tersebut kemudian digunakan untuk menafsirkan secara radikal-komprehensif persitiwa-peristiwa yang menandai pengalaman religius yang terjadi pada Umar bin Al-Khattab dan hubungannya dengan perubahan yang kemudian termanifestasi pada karakter. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pengalaman religius adalah manifestasi dari reaksi total suatu kesadaran terstruktur akan sesuatu yang dianggap Tuhan yang terwujud melalui proses pembentukan karakter yang menyertai peristiwa-peristiwa dimana subjek terhubung dengan realitas primal. Penelitian ini menemukan bahwa manifestasi tersebut berupa karakter yang membentuk pribadi suci yaitu, asketik, tulus, jiwa yang kuat, dan belas kasih. Karakter tersebut terpatri dalam diri Umar bin Al-Khattab berupa sikap taqwa, ikhlas, wara’, dan zuhud. Penelitian ini mengungkapkan tipikal pengalaman religius Umar bin Al-Khattab dalam perspektif William James adalah tipe penyerahan-diri dan model beragama terlahir dua kali.
This research is underlain by the history of thought that shows the possibility of change of humans that allows the formation of character. One of the triggers for this change is the experience in life. One form of experience found in a person's change is a religious experience. The development of religions revealed changes in the person who became a figure in religion later. The change formed certain characteristics which were followed by believers. The process of change in some cases occurred suddenly and significantly as happened in Umar bin Al-Khattab (583-544 CE). This study aims to reveal the relation of religious experience and character formation, especially in the case of Umar bin Al-Khattab. This research was a literature study to inventory data about the dynamics of Umar bin Al-Khattab's religious life and William James's thoughts about religious experience. The data were analyzed using the philosophical hermeneutics method. The analysis is understanding William James's conception of religious experience and used to interpret the events that indicate the religious experience of Umar bin Al-Khattab. Its explained the changes manifested in character. The results of this study reveal that religious experience is a manifestation of the total reaction of a structured consciousness toward Godlike through the process of character formation that accompanies the events of the subject is connected to The Primal Reality. This study found that manifestations in the form of characters that formed the holy person, i.e. ascetic, purity, the strength of soul, and charity. Those characters found in Umar bin Al-Khattab as taqwa, sincere, wara’ (introspective), and zuhud (ascetic). This study reveals the type of Umar bin Al-Khattab's religious experience in the perspective of William James is the self-surrender type and twice-born model religious life.
Kata Kunci : Pengalaman Religius, Umar bin Al-Khattab, William James, Filsafat Agama, Pembentukan Karakter