PENERAPAN CSR PADA INDUSTRI PARIWISATA DI KABUPATEN LOMBOK UTARA
RADEN WINATA D, Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si. ; Dra. Susi Daryanti, M.Sc.
2020 | Tesis | MAGISTER PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANKabupaten lombok Utara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mengalami pertumbuhan pesat dalam industri Pariwisata. Pertumbuhan Industri pariwisata tentu diiringi dengan hadirnya berbagai perusahaan khususnya perhotelan. Sebuah perusahaan memiliki kewajiban tanggung jawab sosial untuk ikut serta membangun kesejahteraan sosial dan lingkungan pada masyarakat khususnya di lingkungan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penerapan tanggungjawab sosial pelaku industri perhotelan di Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan teori institusional yang dikontekstualisasikan dalam keorganisasian, hal ini dikarenakan perusahaan sebagai sebuah organisasi bisnis yang memiliki kewajiban melaksanakan tanggungjawab kepada masyarakat. Subyek penelitian ini adalah beberapa pemilik atau general manager dari berbagai hotel berbintang yang terdapat di Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif sebagai unit analis penelitian. Hasil penelitian menunjukan para pelaku perhotelan yang ada di Lombok Utara masih belum melakukan CSR dengan baik dikarenakan tidak melakukan tahapan-tahapan dalam menerapkan CSR dan masih bersifat kondisional, sehingga manfaat yang diberikan terhadap masyarakat dalam peningkatan ekonomi masih belum optimal. Seluruh perusahaan dituntut untuk melaksanakan kegiatan CSR tidak lagi semata-mata bekerja untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi pemilik modal atau pemegang saham, melainkan juga memberikan manfaat pada masyarakat pada umumnya dan pada komunitas sekitar pada khususnya. Berbagai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang timbul akibat berdirinya suatu kawasan industri, mengharuskan perusahaan untuk bertanggung jawab kepada publik melalui aktivitas yang nyata. Perilaku tersebut disebabkan oleh lemahnya pemahaman dan komitmen perusahaan dalam berkontribusi terhadap daerah terdampak usaha. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya satu program CSR yang masuk dalam program kerja yang harus dilaksanakan oleh pelaku usaha perhotelan. Selain itu lemahnya pengawasan dan tuntutan oleh pemerintah dan masyarakat itu sendiri menjadi faktor pendukung bagi perusahaan untuk acuh atau mengabaikan kewajibannya dalam melaksanakan CSR yang seharusnya sudah menjadi kewajibannya.
North Lombok Regency is one of the regions in Indonesia that is experiencing rapid growth in the tourism industry. Thee growth of the tourism industri is certainly accompanied by the presence of various companies, especially hospitality. A company has a social responsibility obligation to participate in building social and enviromental welfare in the community, especially in the corporate environment. This study aims to reveal the application of social responsibility in the hotel industry in North Lombok Regency. This study uses institutional theory that is contextualized in organizations, this is because the company as a business organization has an obligations, this is because the company as a business organization has an obligation to carry out its responsibilities to society. The subjects of this study were several owners or general managers of various five-star hotels in North Lombok Regency. This study uses descriptive qualitative research unit analysis. The results show that hoteliers in North Lombok have not done CSR well because they have not carried out the stages in implementing CSR and are still conditional so the benefits provided to the community in improving the economy are still not optimal. All companies are required to carry out CSR activities no longer merely working to get the maximum benefit for the capital owners or shareholders, but also provide benefits to the community in general and the surrounding community in particular. Various social, economic, and environmental impacts arising from the establishment of an industrial area, requires companies to be responsible to the public through tangible activities. This behavior is caused by the lack of understanding and commitment of the company in contributing to the area affected by the business. This can be seen from the absence of one CSR program included in the work program that must be carried out by hoteliers. In addition, the lack of supervision and demands by the government and the community itself is a supporting factor for companies to ignore or ignore their obligations in implementing CSR that should have become their obligation.
Kata Kunci : Tanggungjawab sosial, industri perhotelan, institusional