PERJUANGAN DALAM BISING: RESISTENSI DAN NEGOSIASI KOLEKTIF SUBKULTUR JOGJA NOISE BOMBING

ANDRYAN ADE KURNIA, Dr. Oki Rahadianto Sutopo

2020 | Tesis | MAGISTER KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa praktik resistensi dan negosiasi dalam kolektif Jogja Noise Bombing dan akumulasi modal yang dilakukan dalam menciptakan ruang-ruang alternatif sebagai ruang ekspresi kelompok subkultur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi untuk melihat secara langsung subjek dan serta terlibat kedalam komunitas noise di Yogyakarta. Dengan menggunakan konsep subkultur Fereirra dan teori Bourdieu tentang kapital, hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa keanggotaan dalam kelompok subkultur semakin bersifat fleksibel dan cair sehingga perlawanan tidak selalu bersifat kelompok namun juga dipraktekkan secara individual sebagai proses pembentukan identitas. Hasil temuan lainnya menunjukkan bahwa kapital yang dimiliki dalam kolektif dikonversi dan diakumulasi terus-menerus secara kolektif hingga menempatkan JNB pada posisi yang strategis dalam penyebaran dan perkembangan skena musik noise.

This study aims to analyze the practice of resistance and negotiation in the collective Jogja Noise Bombing and capital accumulation carried out in creating alternative spaces as expressions for subculture comumnity. The method used in this research is ethnography to see the subject directly and to be involved in the noise community in Yogyakarta. By using the concept of Fereirra subculture and Bourdieu's theory of capital, the findings of this study indicate that membership in subculture groups is increasingly flexible and fluid so that resistance is not always group but is also practiced individually as a process of identity formation. Other findings show that the capital owned in the collective is converted and accumulated continuously collectively to place JNB in a strategic position in the spread and development of the noise music scene.

Kata Kunci : subkultur, noise, negosiasi, resistensi, kapital