Identifikasi dan Analisis Kekuatan-Kelemahan Arsitektur Perbankan Indonesia (API): Berbasis Earnings Power, Capacity, Investment Scalability, Growth Opportunity, dan Discounted Cost
TRI HANANI, Dr. Sumiyana, M.Sc., Ak.,CA
2020 | Tesis | MAGISTER SAINS AKUNTANSIPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan-kelemahan Arsitektur Perbankan Indonesia berdasarkan rasio keuangan dan model pengukuran return modern oleh Chen dan Zhang (2007) antara Bank Internasional, Bank Umum Nasional, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Perkreditan Rakyat. Penelitian sebelumnya menguji dampak arsitektur perbankan Indonesia pada struktur, tingkat persaingan dan kinerja industri perbankan sebelum dan setelah diterbitkanya API (Mayasari, 2012). Selain itu, dalam literatur perbankan belum ditemukan hasil yang konklusif terkait kinerja dan risiko bank masing-masing kluster. Penelitian ini mengasumsikan apabila struktur API masih relevan dengan kinerja dan risiko masing-masing jenis perbankan maka akan terdapat dominasi kinerja bank internasional dibanding ketiga jenis bank lainnya. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan bank tahun 2013 hingga 2017 dan menghasilkan 675 observasi. Data diolah dengan uji one way anova dan uji Kruskall-Wallis. Hasil pengujian menunjukkan apabila seluruh hipotesis tidak terdukung. Hal tersebut mengindikasikan apabila tidak terdapat dominasi kinerja bank internasional dibanding jenis bank lainnya baik berdasar pengukuran kinerja konvensional dan modern, sehingga dapat disimpulkan struktur API sudah tidak relevan lagi. Akhirnya, penelitian ini menghasilkan masukan kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk segera mentransformasi struktur API yang salah satunya dengan matrik sembilan sel sehingga dapat lebih relevan dalam menggambarkan kinerja masing-masing bank.
This study aims to identify the strengths of Indonesian Banking Architecture (IBA) based on financial ratios and modern accounting measurement by Chen and Zhang (2007) between international banks, national banks, regional development banks and rural banks. Previous research examined the impact of IBA on structure, level of competition and performance of Indonesian banking industry before and after IBA publication (Mayasari: 2012). In addition, literature related banking performance and risk of each cluster is not conclusive. This study assumes that if the IBA structure is still relevant to the bank risk and performance, there will be a dominance of the performance of international banks compared to the other cluster. This study used data from the banks financial statement from 2013 to 2017 and produced 675 observations. Data were examined with one way anova and kruskal-wallis test. The results showed all hypotheses are not supported. This indicates that based on conventional and modern measurement, there is no dominance of international banks performance compared to other cluster. It can be concluded that the IBA structure is no longer relevant. Finally, this research recommends the Financial Services Authority to immedietly transform the IBA structure use nine-cell matrix so that it can be more relevant in describing the performance of each bank.
Kata Kunci : Arsitektur Perbankan Indonesia, kinerja bank, pengukuran modern, strukturasi, perbandingan sosial.