PERAN ORGANISASI 'AISYIYAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN PADA PEMILU 2019
TATI, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin
2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIKPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran 'Aisyiyah dalam meningkatkan partisipasi politik perempuan pada Pemilu 2019 sesuai aspek-aspek peran dari Biddle dan Thomas. Penelitian dilatarbelakangi keterwakilan perempuan dalam lembaga eksekutif dan legislatif yang masih minim, termasuk juga keterlibatan perempuan dalam bidang politik. 'Aisyiyah sebagai organisasi Islam berbasis perempuan terbesar di Indonesia yang memiliki potensi untuk melakukan pemberdayaan terhadap perempuan secara lebih dalam bidang politik, juga belum begitu terlihat peranannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus, tulisan ini berupaya untuk mengeksplorasi lebih dalam. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi lapangan, dokumentasi, dan studi pustaka. 'Aisyiyah sebagai organisasi otonom khusus dari Muhammadiyah memiliki Khittah perjuangan Muhammadiyah. Khitah ini menjadi batasan politik 'Aisyiyah-Muhammadiyah untuk tidak berpolitik praktis, sehingga 'Aisyiyah tidak dapat mengupayakan keterwakilan perempuan secara lebih jauh, 'Aisyiyah juga tidak memiliki target prosentasi kader yang harus dilembaga politik. 'Aisyiyah hanya mendorong kader yang ingin mencalonkan diri dengan memberikan sosialisasi-sosialisasi, pelatihan-pelatihan, modul atau buku panduan. 'Aisyiyah merupakan organisasi masyarakat, bukan organisasi partai politik. Paa Pemilu 2019 yang dilaksanakan serentak, yang dilakukan 'Aisyiyah sebelum hari pelaksanaan Pemilu berlangsung yaitu mendorong kader yang ingin mencalonkan diri di lembaga legislatif dan penyelenggaraan Pemilu, melakukan kampanye pemilihan cerdas di media sosial, kampanye memilih kriteria pemimpin sebagaimana nilai-nilai 'Aisyiyah melalui Suara 'Aisiyah, juga kegiatan-kegiatan pelatihan dan pembekalan bagi calon. Pada saat hari pelaksanaan Pemilu, 'Aisyiyah melakukan pemantauan, sedangkan pasca Pemilu, 'Aisyiyah tetap melakukan pendampingan dengan mengumpulkan calon terpilih. Sehingga partisipasi politik 'Aisyiah dikategorikan sebagai partisipan. Tantangan yang ditemui adalah kondisi internal warga 'Aisyiyah yang multi latarbelakang dan dinamika politik kebangsaan yang semakin terpolarisasi.
THis study aims to explore the role of 'Aisyiyah in increasing women's political paricipation in the 2019 Elction in accordance with aspects of the roles of Biddle and Thomas. This research is inspired of the low number of women's representation in the executive and legislative institution and the low number of women's involement in the national politics. 'Aisyiyah as the biggest islamic woman-based organization in Indonesia have the potential to empower women in the political fiel, also has not yet seen its role. The Research is conducted in qualitative method and case study approach to explore the effort of 'Aisyiyah. The data were gatherad by in-depth intterview, field observation, documentation and library research. 'Aisyiyah as an autonomous organization under Muhammadiyah had the Khittah. Khittah becomes the limit of political action of 'Asyiyah-Muhammadiyah to not to be involved in practical politics, consequential 'Asyiyah could not seek further representation of women. 'Aisyiyah also does not have a target percentage of cadres who must be in political institutions. 'Aisyiyah only encourages cadres who wish to be rpresentative by providing outreach sessions, trainings, modules or manuals related. 'Aisyiyah is a community organization, not a political party organization. In the 2019 General Election which was held simultaneously, 'Aisyiyah conducted activities before the day of the General Election took place, namely encouraging cares who wanted to be representative in the letislative and election organizers, conduct smart voiter campaigns on social media, campign to choose the criteria for leaders as 'Aisyiyah values through Suara Aisyiyah, also training and debriefing activitues for candidates. On the day of the election, 'Aisyiyah continued to provide assistane by gathering selected candidats. So 'Aiayiyah polical participation was categorized as a participant. The challanges encountered were the internal conditions of the multibackground 'Aisyiyah residents and the dynamics of national politics today which are increasingly polarized.
Kata Kunci : women's politic, election, participation