Gerakan Anti-Hoaks: Studi Kasus Kemunculan Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) dalam Menangkal Informasi Palsu (Hoaks) Pascapemilihan Umum 2014 di Indonesia
ANDRIYAN YUNIANTOKO, Longgina Novadona Bayo
2020 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHANSkripsi ini membahas tentang gerakan sosial Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Subyek penelitian ini berfokus pada Mafindo, sebuah gerakan sosial yang bergerak dalam bidang pemberantas hoaks dan literasi digital di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika gerakan sosial di era digital, konteks kemunculan Mafindo, proses pembentukan Mafindo menjadi gerakan sosial, hingga strategi dan bentuk tindakan yang diambil untuk membatasi persebaran hoaks di Indonesia. Metode yang digunakan oleh penelitian ini, yakni, metode kualitatif studi kasus dengan wawancara mendalam dan observasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa hoaks telah menimbulkan konflik horizontal dan bersifat destruktif bagi demokrasi. Hal tersebut memicu sebagian kelompok masyarakat membentuk simpul baru gerakan berbaris digital yang dikonversi sebagai gerakan sosial, yakni Mafindo. Konteks kemunculan Mafindo tidak dapat dilepaskan dari keberadaan hoaks dan lanskap masyarakat digital Indonesia dewasa ini. Transformasi Mafindo dari forum maya anti-hoaks menjadi organisasi mapan memiliki pengaruh dalam hal membangun gerakan, membentuk jejaring, taktik menangani hoaks, dan lain-lain. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai gerakan sosial anti-hoaks, Mafindo telah sampai pada tahap institusionalisasi gerakan. Pada tahap ini, Mafindo telah menjadi organisasi dengan struktur organisasi profesional. Sementara secara umum jejaring gerakan yang dibentuk oleh Mafindo berdasarkan kesamaan visi dalam menghadapi hoaks. Perlawanan terhadap hoaks merupakan perlawanan tanpa akhir. Kampanye anti-hoaks dan literasi digital diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang kritis dan senantiasa waspada dengan hoaks.
This minithesis discusses the social movement of the Indonesian Anti-Defamation Society, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo). The subject of this research focuses on Mafindo, a social movement engaged in the eradication of hoax and digital literacy in Indonesia. The purpose of this study is to determine the dynamics of social movements in the digital age, the context of the emergence of Mafindo, the process of forming Mafindo into social movements, to the strategies and forms of action taken to limit the spread of hoax in Indonesia. The method used by this research is a qualitative case study method with in-depth interviews and observations. The findings of this study indicate that hoax has generated horizontal conflicts and it is destructive for democracy. This triggered some community groups to form a new node of the digital marching movement which was converted as a social movement, namely Mafindo. The context of the emergence of Mafindo cannot be separated from the existence of hoax and the landscape of Indonesia's digital society today. Mafindo's transformation from an anti-hoax virtual forum into an established organization has the influence in terms of building movements, forming networks, tactics in dealing with hoax, and others. The conclusion of this research is that as an anti-hoax social movement, Mafindo has reached the stage of institutionalizing the movement. Mafindo has become an organization with a professional organizational structure. While in general the movement network formed by Mafindo is based on the same vision in dealing with hoax. Resistancing hoax is endless resistance. Anti-hoax and digital literacy campaigns are expected to create a society that is critical and always alert to hoax.
Kata Kunci : : Gerakan Sosial, Gerakan AntiHoaks, Masyarakat Digital, Aktivisme Digital, Demokrasi, Hoaks, Social Movement, Anti-Hoax Movement, Digital Society, Digital Activism, Democracy, Hoax