KARAKTERISTIK KECELAKAAN PADA RUAS JALAN ARTERI SEKUNDER DAN RUAS JALAN KOLEKTOR SEKUNDER (Studi Kasus Jalan HOS Cokroaminoto dan Jalan Kusumanegara)
ANANTO IHSAN NUGRAHADI SOETJIPTO, Dr. Ir. Dewanti, MS.
2020 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPILJumlah kendaraan di Indonesia setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan peningkatan pada aktivitas di jalan. Akibatnya kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas juga semakin meningkat. Menurut data IRSMS dari Polda DIY, jumlah kecelakaan di Kota Yogyakarta juga mengalami kenaikan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang karakteristik kecelakaan dan titik rawan kecelakaan di jalan arteri sekunder dan kolektor sekunder. Jalan arteri sekunder dan kolektor sekunder merupakan jalan arteri dan kolektor yang ada di dalam wilayah perkotaan. Jalan yang diteliti adalah Jalan HOS Cokroaminoto sebagai jalan arteri sekunder dan Jalan Kusumanegara sebagai jalan kolektor sekunder. Karakteristik kecelakaan didapatkan dari data IRSMS (Integrated Road Safety Management System) dari Korlantas Polda D.I.Y. Karakteristik kecelakaan dicari menggunakan metode deskriptif data dan analisis tren. Karakteristik kecelakaan yang dicari adalah jumlah kecelakaan, jumlah korban, waktu kecelakaan, dan tipe kecelakaan. Titik rawan kecelakaan dicari menggunakan metode EAN (Equivalent Accident Number) dan metode UCL (Upper Control Limit) Jumlah peristiwa kecelakaan dan jumlah korban di Jalan HOS Cokroaminoto dari tahun 2014 hingga 2018 mengalami kecenderungan menurun dengan persamaan regresi linier masing-masing adalah y = -3,7x + 32,9 dan y = -2,2273x + 21,682 dengan y adalah jumlah kecelakaan dan x adalah tahun kecelakaan. Pada Jalan Kusumanegara terjadi kecenderungan naik dengan persamaan regresi linier y = 0,3x + 15,1 dan y = x + 5,1538 dengan y adalah jumlah korban dan x adalah tahun kecelakaan. Pada kedua ruas, kecelakaan paling tinggi terjadi pada pukul 06:01- 10:00. Tipe kecelakaan yang paling sering terjadi pada kedua ruas jalan adalah tabrakan depan-samping. Titik rawan kecelakaan pada jalan HOS Cokroaminoto pada tahun 2018 adalah pada STA 1800 – 2000. Pada Jalan Kusumanegara adalah STA 2200 – 2400.
The number of vehicles in Indonesia is increasing every year. This causes an increase in activity on the road. As a result, the possibility of traffic accidents will also increase. According to IRSMS data from the Yogyakarta Regional Police, the number of accidents in the city of Yogyakarta has also increased. Therefore, a study of the accident characteristics and black spots of the secondary arterial and secondary collector paths was carried out. Secondary arterial and secondary collector roads are arterial and collector roads that are in urban areas. The investigated road is HOS Cokroaminoto street as a secondary arterial road and Kusumanegara Street as a secondary collector road. Accident characteristics were obtained from IRSMS (Integrated Road Safety Management System) data from the National Police Traffic Police D.I.Y. Accident characteristics are searched using descriptive data methods and trend analysis. The characteristics of the accident sought are number of accidents, number of victims, time of accident, and type of accident. Accident-prone points are searched using the EAN (Equivalent Accident Number) method and the UCL (Upper Control Limit) method. The number of traffic accidents and the number of victims on HOS Cokroaminoto street from 2014 to 2018 shows a downward trend with the linear regression equation respectively y = -3.7x + 32.9 and y = -2,2273x + 21,682 with y is the accident number and x is the year. On Kusumanegara Street there is an upward tendency with linear regression equation y = 0.3x + 15.1 and y = x + 5.1538 with y is the victim number and x is the year. In both sections, the highest accident occurred at 06: 01-10 10:00. The most common types of accidents occurring on both roads are front-side collisions. The accident-prone point on the HOS Cokroaminoto street in 2018 is at STA 1800 - 2000. On Jalan Kusumanegara is STA 2200 - 2400.
Kata Kunci : Karakteristik Kecelakaan, Jalan Arteri Sekunder, Jalan Kolektor Sekunder, Titik Rawan Kecelakaan/Accident Characteristics, Secondary Arterial Roads, Secondary Collector Roads, Black Spot