Kesesuaian Pemetaan Praktik Rantai Pasokan pada Agensi Periklanan Digital dengan Menggunakan Model SCOR Jasa

AMANDA ALFIRA I, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D.

2020 | Skripsi | S1 MANAJEMEN

Pada jangka waktu lima tahun pertama, start-up harus mampu menghadapi tantangan yakni menyeimbangkan faktor internal sekaligus eksternal. Salah satu faktor internal yang memengaruhi adalah praktik manajemen rantai pasokan. Soedja UKM merupakan start-up agensi periklanan digital yang beroperasi sejak Agustus 2018. Soedja UKM melayani UMKM di Indonesia dengan cara merekrut tim pekerja lepas untuk menangani UMKM tersebut dengan model bagi hasil pada tiap akhir bulannya. Sejak berdiri, Soedja UKM belum memiliki pemetaan rantai pasokan. Salah satu model yang dapat digunakan untuk pemetaan rantai pasokan secara menyeluruh adalah model Supply Chain Operations Reference (SCOR) Jasa. Model tersebut terdiri dari High Level Process yakni Plan, Source, Develop, Adapt, Operate, dan Recover; serta Second Level Process yang merupakan turunan dari High Level Process tersebut. Penelitian ini menganalisis kesesuaian praktik operasional Soedja UKM dengan High Level Process, memetakan rantai pasokannya berdasarkan Second Level Process, dan melakukan analisis kesenjangan untuk meraih kondisi ideal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas yang telah direncanakan pada tahap Plan tidak sepenuhnya diterapkan pada proses Source, Adapt, dan Operate. Hal tersebut dikarenakan terdapat ketidakcocokan antara banyaknya UMKM yang mendaftar dibanding pekerja lepas yang tersedia, rendahnya tingkat konversi, tingginya tingkat turnover pegawai, serta tidak terdapatnya standar keterampilan pekerja lepas.

Within the first five years of running, start-up will face the challenge of balancing internal and external factors. One of the internal factors being the implementation of supply chain management. Soedja UKM is a digital advertising agency start-up that has been operating since August 2018. Soedja UKM serves SME in Indonesia by connecting them with a team of freelancers with profit-sharing model at the end of the month. Since the beginning, Soedja UKM doesn’t have supply chain mapping. One of the framework that can be implemented for a holistic supply chain mapping is Service Supply Chain Operations Reference (SCOR) Model. The model consists of High Level Process which are Plan, Source, Develop, Adapt, Operate, and Recover; as well as Second Level Process consisting of activities of each process. This research analysis the suitability of the operational practice in Soedja UKM with Service SCOR Model, mapping the supply chain based off of Second Level Process, and finally running a gap analysis to achieve the ideal condition. The finding shows that the activities planned during the Plan process are not entirely implemented during Source, Adapt, and Operate processes. The reason behind it are mismatch between freelancer supply and clients demand, low conversion rate, high employee turnover rate, and nonexistent skill set standardization for freelancers.

Kata Kunci : Start-Up, Model SCOR, Analisis Kesenjangan