Laporkan Masalah

Dari Liberalisme ke Intervensionisme: Perubahan Pemikiran Tokutomi Sohou tentang Masa Depan Jepang pada Tahun 1886-1896

EKA CAHYADI, Stedi Wardoyo, S.S., M.A.

2020 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANG

Masa Meiji (1868-1912) merupakan masa ketika banyak pemikiran Barat muncul di Jepang. Modernisasi dan westernisasi yang terjadi pada waktu itu telah membawa ilmu pengetahuan Barat masuk ke Jepang. Dengan begitu, banyak bermunculan pemikiran baru di Jepang. Selain itu, cendekiawan muda pun banyak bermunculan di Jepang. Salah satu cendekiawan muda yang berpengaruh adalah Tokutomi Sohou. Dia dibesarkan pada keluarga petani kaya di Kumamoto. Pada masa mudanya, dia menerima pendidikan Barat. Sebelum Sohou menjadi jurnalis, ia menulis sebuah buku berjudul Shorai no Nihon. Buku tersebut berisikan pemikiran awalnya yang dipengaruhi oleh sosiolog dan filsuf dari Inggris bernama Herbert Spencer. Pada masa awal sebagai jurnalis, Sohou ingin mengubah Jepang menjadi negara industri berdasarkan demokrasi, liberalisme, dan asas laissez-faire. Tetapi setelah perang Tiongkok Jepang I yang terjadi pada tahun 1894-1895, ia mengubah pemikirannya menjadikan Jepang sebagai negara militer melalui ekspansionisme dan imperialisme. Penelitian ini membahas tentang perubahan pemikiran Tokutomi Sohou tentang masa depan Jepang pada tahun 1886-1896. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana proses perubahan pemikiran Tokutomi Sohou. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Data didapatkan dari berbagai sumber, salah satunya buku Tokutomi Sohou, 1863-1957 A Journalist for Modern Japan sebagai sumber utama. Dalam buku tersebut diperoleh tulisan-tulisan Tokutomi Sohou yang memuat pemikirannya pada tahun 1886-1896. Tulisan-tulisan tersebut lalu dianalisa sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa Tokutomi Sohou mengubah pemikirannya karena tiga alasan. Pertama, kekecewaan dan rasa frustasinya terhadap kehidupan sosial Jepang yang tidak selaras dengan pemikiran awal Tokutomi Sohou. Kedua, karena Tokutomi Sohou yang masih mempertahankan dasar pemikirannya, mengikuti tren dunia yang bergerak mendekati negara militer. Ketiga, karena nasionalismenya yang membuat ia bercita-cita menjadikan Jepang negara yang kuat dan rakyatnya makmur.

The Meiji Period (1868-1912) was a time when many Western thoughts emerged in Japan. Modernization and westernization that happened at that time had brought Western science into Japan. That way, a lot of new thoughts are emerging in Japan. In addition, many young scholars have sprung up in Japan. One influential young scholar is Tokutomi Sohou. He grew up in a rich farming family in Kumamoto. In his youth, he received a Western education. Before Sohou became a journalist, he wrote a book called Shorai no Nihon. The book contains his initial thoughts influenced by sociologist and philosopher from England named Herbert Spencer. In his early years as a journalist, Sohou wanted to turn Japan into an industrial country based on democracy, liberalism, and the principle of laissez-faire. But after the Sino-Japanese War I which took place in 1894-1895, he changed his thinking to make Japan a military state through expansionism and imperialism. This study discusses the change of Tokutomi Sohou's thinking about the future of Japan in 1886-1896. The purpose of this study is to explain how the process of changing Tokutomi Sohou's thinking. This research uses historical research methods. Data obtained from various sources, one of them is Tokutomi Sohou, 1863-1957 A Journalist for Modern Japan as the main source. In the book, Tokutomi Sohou's writings were obtained which contained his thoughts in 1886-1896. The writings are then analyzed in accordance with the formulation of the research problem. The results of this study indicate that Tokutomi Sohou changed his mind for three reasons. First, his disappointment and frustration with Japan's social life was not in harmony with Tokutomi Sohou's initial thoughts. Secondly, because Tokutomi Sohou, who still maintains his rationale, follows the world trend that is approaching the military state. Third, it was because of his nationalism that made him aspire to make Japan a strong country and prosperous people.

Kata Kunci : Pemikiran Tokutomi Sohou, Masa Depan Jepang, Negara Industri, Militerisme/Tokutomi Sohou Thought, Japan's Future, Industrial Countries, Militarism

  1. S1-2020-349896-abstract.pdf  
  2. S1-2020-349896-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-349896-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-349896-title.pdf