STRATEGI SURVIVAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI TENGAH PESATNYA PERKEMBANGAN PASAR MODERN (Studi di Pasar Bibis Rewulu Kulon, Sidokarto, Godean, Sleman)
RIZKA NUR AMBARWATI, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si.
2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANPasar tradisional merupakan salah satu sektor informal yang memiliki manfaat besar dalam rangka meningkatkan perekonomian Indonesia. Adanya revolusi industri menyebabkan berkembanganya pasar modern. Hal ini menyebabkan pergeseran pola konsumsi masyarakat, yang tadinya cukup berbelanja di pasar tradisional sekarang ini tidak sedikit yang berpindah berbelanja di pasar modern. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk dari strategi survival yang dapat dilakukan oleh pedagang pasar tradisional dalam menghadapi pesatnya perkembangan pasar modern. Penelitian dilakukan di Pasar Bibis. Penelitian ini dilakukan di Pasar Bibis, Rewulu Kulon, Sidokarto, Godean. Tempat ini pilih karena Pasar Bibis merupakan salah satu pasar kecil milik berdiri di lahan milik pribadi yang dikelola secara sederhana. Bahkan masih tetap eksis pada masa sekarang, dimana perkembangan pasar modern sangat pesat. Jumlah pedagang yang bertambah dari waktu ke waktu merupakan salah satu bukti bahwa pasar ini mampu mempertahankan eksistensinya dalam jangka waktu yang panjang. Desain penelitian yang dipilih adalah analisis deskriptif kualitatif dengan purposive sampling dalam menentukan informan. Informannya adalah pedagang Pasar Bibis, pengurus pasar sekaligus pemilik lahan, Disperindag Kabupaten Sleman, Pemerintah Desa Sidokarto, dan konsumen Pasar Bibis. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Triangulasi dipilih untuk melakukan uji keabsahan agar data yang disampaikan merupakan data yang valid dan dapat dipertanggungjawakan kebenarannya. Hasil penelitian adalah adanya dampak sosial ekonomi yang dirasakan oleh pedagang Pasar Bibis setelah adanya perkembangan pasar modern. Dari segi sosial terjadi perubahan pola interkasi antara penjual dengan pembeli dan adanya persaingan antar pedagang pasar tradisional. Dari segi ekonomi, terdapat penurunan penghasilan bagi para pedagang yang memiliki komoditas dagangan yang sama dengan pasar modern. Pedagang Pasar Bibis mengalami penurunan penghasilan sebanyak 25% s.d. 50%. Jika hal ini dibiarkan, dapat menimbulkan masalah yang lebih serius. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman sudah berupaya dengan semaksimal mungkin untuk mengatasi persamalahan yang muncul akibat maraknya perkembangan pasar modern. Seperti sudah mengupayakan amandemen beberapa peraturan daerah terkait dengan penyelenggaraan pasar modern. Peraturan yang paling baru adalah Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 14 tahun 2019 tentang Penataan Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan. Selain itu pemerintah juga melaksanakan berbagai program terkait dengan perlindungan pasar tradisional. Dalam menyikapi kondisi tersebut, pedagang Pasar Bibis melakukan berbagai upaya dan strategi untuk mempertahankan eksistensi usaha dagang mereka di tengah pesatnya perkembangan pasar modern. Proses pembentukan strategi bertahan didasari dengan modal sosial yang dimiliki oleh pedagang pasar tradisional. Modal sosial yang dikembangkan ke dalam berbagai bentuk strategi sesuai dengan kebutuhan mereka. Strategi tersebut antara lain menjalin kepercayaan dengan berbagai stakeholder, memperkuat jaringan sosial, memperkuat solidaritas, strategi pelayanan, dan memberikan apresiasi kepada pelanggan.
Traditional market are one of the informal sectors that have great benefits in order to improve the Indonesian economy. The existence of the industrial revolution lead to the development of the modern market. This has lead to a shift in the consumption patterns of the people, who previously had enough to buy in traditional markets today, not a few who move purchases in the modern market. The purpose of this research is to study the form of survival strategies that can be carried out by traditional market traders in an effort to improve the development of modern markets. The study was conducted at the Pasar Bibis. This research was conducted at Pasar Bibis, Rewulu Kulon, Sidokarto, Godean. This place was chosen because Pasar Bibis is one of the small-owned markets in a privately managed land that is simply managed. Remain exotic in the present, where the development of the modern market is very fast. The number of traders increasing from time to time is one proof of this market that is able to maintain its existence for a long time. The research design chosen was a qualitative descriptive analysis with purposive sampling in determining informants. The informants were Pasar Bibis traders, market administrators as well as landowners, Disperindag of Sleman Regency, Sidokarto Village Government, and consumers of Pasar Bibis. Data collection is done by observation, interviews, literature study, and documentation. Triangulation is chosen to conduct a validity test so that the data submitted is valid and can be verified. The results showed that there was a socioeconomic perceived by Market traders after the development of modern markets. From a social perspective, there is a change in the pattern of interaction between sellers and buyers and competition between traditional market traders. From an economic standpoint, the income is decreasing for traders who have the same trading commodities as the modern market. Pasar Bibis Traders reduced the decline by 25% to 50% If this is left unchecked, it can cause more serious problems. The Sleman Regency Government has agreed to the maximum extent possible to overcome the problems that arise due to the development of the modern market. As already seeking various regional regulations related to the modern market. The most recent regulation is Sleman Regency Regional Regulation No. 14 of 2019 concerning the Arrangement of Shopping Centers and Supermarkets. In addition, the government also implements various programs related to the protection of traditional markets. In responding to this condition, Pasar Bibis traders make various efforts and strategies to maintain the existence of trading businesses amid the increasing development of modern markets. The process of forming a survival strategy is based on social capital owned by traditional market traders. Social capital is developed in the form according to their needs. These strategies include building trust with various stakeholders, strengthening social networks, strengthening solidarity, service strategies, and giving appreciation to customers.
Kata Kunci : pasar tradisional, pasar modern, modal sosial, strategi survival