Laporkan Masalah

PERSEPSI DAN RESPON PENGUNJUNG TERHADAP KESESAKAN DI OBJEK WISATA GUA PINDUL, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ELISABETH KLARA SEKAR CAHYANI, Yulita Kusumasari, S.T., M.Sc.

2019 | Skripsi | S1 PARIWISATA

Tingginya angka kunjungan yang melatarbelakangi kepadatan di Objek Wisata Gua Pindul berdampak pada keberlanjutan Objek Wisata Gua Pindul yang masuk ke dalam kawasan di KSPN Karst Gunungkidul dan sekitarnya dan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. Pembatasan jumlah pengunjung dengan memperhatikan carrying capacity atau daya dukung dirasa merupakan salah satu cara menanggulangi hal pengunjung tersebut. Namun, kajian mengenai daya dukung Gua Pindul baru sebatas daya dukung fisik. Daya dukung sosial yang melihat dari sudut pandang pengunjung penting juga untuk dilakukan mengingat pengunjung merupakan salah satu kunci dari pariwisata dan demand dari pariwisata adalah keputusan pengunjung tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti persepsi pengunjung terhadap kondisi kesesakan yang ditimbulkan dari kepadatan pengunjung sebagai salah satu bentuk daya dukung sosial dan melihat respon pengunjung terhadap standar dari preferensi, penerimaan, dan toleransi jumlah kunjungan di Objek Wisata Gua Pindul. Pengukuran persepsi pengunjung terhadap kesesakan Objek Wisata Gua Pindul menggunakan 9 poin skala kesesakan sedangkan metode visual digunakan untuk menilai respon pengunjung terhadap standar preferensi angka kunjungan, angka kunjugan yang dapat diterima, dan angka kunjungan yang menjadi alasan untuk tidak kembali dengan cara memilih satu di antara lima foto yang sesuai dengan penilaian pengunjung. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa angka kunjungan di Objek Wisata Gua Pindul masih dalam cakupan daya dukung fisik yang telah dikaji tetapi terdapat 56,41% pengunjung melaporkan merasakan perasaan sesak dengan berbagai tingkatan dan beberapa pengunjung dengan karakteristik tertentu tidak toleran terhadap kesesakan.

The high number of visits that lie behind the density in the Gua Pindul has an impact on its sustainability. Limiting the number of visitors using carrying capacity concept is considered one way of overcoming these visitors. However, the study of the carrying capacity of Gua Pindul is only limited to physical carrying capacity. Social carrying capacity that sees from the perspective of visitors is also important to remember because visitors are one of the key factors of tourism and the tourism demand is the decision of these visitors. Therefore, this study aims to examine visitors' perceptions of crowding that arising from visitor density as a form of social carrying capacity and see visitors' responses to standards of preference, acceptance, and tolerance for the number of visits to the Gua Pindul. The measurement of visitors' perceptions toward crowding uses 9 points of the scale of crowding while the visual method is used to assess visitors' responses to the standard standards of preference, acceptance, and tolerance for the number of visits by selecting one of five photos that match visitor ratings. The results of this study concluded that the number of visits to the Gua Pindul is still within the scope of physical carrying capacity that has been studied but there are 56.41% of visitors reported feeling crowded at various levels and some visitors with certain characteristics feel sensitive and intolerant of crowding.

Kata Kunci : daya dukung, daya dukung sosial, persepsi kesesakan, Gua Pindul

  1. S1-2019-383929-abstract.pdf  
  2. S1-2019-383929-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-383929-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-383929-title.pdf