EFFECTS OF EU-28 RENEWABLE ENERGY DIRECTIVE II TO PALM OIL TRADE AND INDONESIAN ECONOMY

REIN PONG BIJA, Prof. Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D.

2019 | Tesis | MAGISTER SAINS ILMU EKONOMI

INTISARI Setelah Parlemen Uni Eropa mengsahkan penerapan Renewable Energy Directive II (REDII), peneliti melihat kebijakan ini akan memengaruhi perekonomian Indonesia sebagai ekporter kelapa sawit terbesar Uni Eropa. Penelitian ini berusaha untuk menganalisa efek ekonomi dari kebijakan kuota yang diterapkan Uni Eropa pada kelapa sawit untuk bahan dasar biodiesel terhadap industri kelapa sawit Indonesia. Untuk merefleksikan dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomian, penelitian ini menggukana mode CGE pada GTAP. Penelitian ini menggukanan kebijakan kuota impor sebagai proksi dari kebijakan RED II yang diterapkan Uni Eropa. Skenario GTAP menggabarkan kondisi saat negara-negara Uni Eropa menurunkan permintaan kelapa sawit sebasar 45 persen, dimana angka ini merepresentasikan persentase kelapa sawit impor yang digunakan untuk memproduksi biodiesel di Uni Eropa. Kebijakan impor kelapa sawit diterapkan ke tiga negara ekporter kelapa sawit terbesar Uni Eropa, yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand. Pada level negara, kebijakan ini menurunkan GDP dan Welfare Indonesia dan kedua negara eksporter lainnya. Dengan penurunan nilai perdagangan antara Indonesia dan setiap negara Uni Eropa, Indonesia harus mengalihkan ekspor kelapa sawit ke negara lain, atau meningkatkan konsumsi kelapa sawit dalam negeri. Di sisi negara-negara Uni Eropa, kebijakan kuota menghasilkan peningkatan neraca perdagangan pada seluruh negara anggota. Neraca perdagangan yang meningkat kemudian menghasilkan peningkatan GDP dan welfare.

ABSTRACT As the European Parliament voted on the revision of the Renewable Energy Directive II (RED II), we believed this policy would affect Indonesian economy as the country is European Union largest palm oil exporter. This paper aims to examine the economic effects of European Union quota on palm oil based biofuel towards Indonesian palm oil industry. CGE model on GTAP is used to reflect the policy impact toward economy. We use quota policy as proxy in reflecting RED II policy on GTAP software. The scenario is set on the condition where EU member countries lower their demand for palm oil by 45 percent, which represent the share of imported palm oil use for biodiesel on European Union member countries. Palm oil import quota apply to three European Union largest exporter, Indonesia, Malaysia and Thailand. On national level, the policy lower Indonesia GDP and welfare and other exporter country. As trade value decline occur bilaterally between Indonesia and European Union member countries, Indonesia might divert their export to another importer or increase domestic use of palm oil. On European Union side, quota policy resulted in positive trade balance to all 28 members. Positive trade balance then leads to increase in GDP and nation welfare.

Kata Kunci : Quota, Palm Oil, Indonesia, EU-28, RED II