Laporkan Masalah

Bahasa Rupa pada Seni Cadas Situs Tron Bon Lei, Alor, Nusa Tenggara Timur

Tri Antika, Dr. Mahirta, M.A.

2019 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Sudah sejak lama seni cadas dimanfaatkan sebagai objek penelitian dalam bidang arkeologi. Seni cadas dianggap dapat mengungkapkan berbagai sisi kehidupan manusia di masa lampau, mulai dari aspek ekonomi, sosial dan religi. Meskipun penelitian seni cadas sebagai objek arkeologis masih menuai kontroversi karena keabsahan datanya, namun penelitian seni cadas tetap dilakukan dan dikembangkan agar memperoleh hasil yang optimal. Penelitian seni cadas untuk membahas makna pada situs Tron Bon Lei belum pernah dilakukan. Pada penelitian ini akan dikaji pesan-pesan yang terkandung dalam seni cadas dengan pendekatan yang baru-baru ini muncul dalam bidang seni rupa yang dapat juga diterapkan pada bidang arkeologi. Pendekatan bahasa rupa merupakan pendekatan yang menganalisis karya seni rupa berdasarkan cara wimba dan tata-ungkap-dalamnya. Analisis-analisis tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil berupa pesan-pesan dari gambar gambar. Pendekatan tersebut diterapkan pada seni cadas dengan memperhatikan variabel bentuk, ukuran dan ketinggian dari masing-masing figur pada seni cadas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat figur-figur yang ditonjolkan pada situs. Gambar seni cadas yang ditonjolkan merupakan gambar yang ukurannya paling besar, bagiannya dibesarkan dan letaknya paling tinggi. Figur yang ditonjolkan pada seni cadas situs Tron Bon Lei adalah figur manusia dengan hiasan kepala dan membawa senjata, serta figur perahu double canoe yang saat ini sudah sangat jarang dijumpai. Kata kunci: seni cadas, rock art, bahasa rupa, Alor, Nusa Tenggara Timur.

Rock art has long been used as an object of research in archeology. It is believed to be a tool that can reveal many aspects of prehistoric life, such as economic, social and religion. Even though the use of art rock as an object of archeological research is still debatable due to the data validity, it is still being conducted in order to get optimal result of a research. A research that discusses the meaning of Tron Bon Lei rock has never been conducted. Therefore, this research will discuss the messages found in rock art using an approach that is relatively new and has been used recently in fine art but can also be applied in archeological study. The Visual language approach is an approach that analyzes artwork based on wimba way and the grammar of the pictures. The analysis is done to dig out the messages that is delivered through pictures. The approach is applied in rock art through the observation of forms, size, and height of the rock art figures. The result of the research shows that there are several figures that are highlighted on the site. The highlighted picture on the rock art is the picture with the biggest size which part is enlarged and placed on the highest position. The most significant figure in the rock art Tron Bon Lei is a human figure with headdress and weapon, also a figure of a double canoe which is now quite rare. Keyword: rock art, visual language, Alor, East Nusa Tenggara

Kata Kunci : Seni Cadas, Rock Art, Bahasa Rupa, Visual Language, Alor, Nusa Tenggara Timur, East Nusa Tenggara

  1. S1-2019-378470-abstract.pdf  
  2. S1-2019-378470-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-378470-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-378470-title.pdf