ANALISIS KELEMBAGAAN PADA PENGELOLAAN WISATA ALAM BUKIT PENTULU INDAH DI PERUM PERHUTANI RPH KARANGSAMBUNG BKPH KEBUMEN KPH KEDU SELATAN
Debi Putri Melati, Wahyu Tri Widayanti, S.Hut., M.P.
2019 | Skripsi | S1 KEHUTANANTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) sistem kelembagaan dalam pengelolaan Wisata Alam Bukit Pentulu Indah, (2) bentuk-bentuk aktivitas kelembagaan dalam pengelolaan wisata alam, (3) stakeholder dan perannya dalam pengelolaan wisata alam (4) strategi yang diperlukan untuk pengembangan kelembagaan dalam pengelolaan wisata alam di masa yang akan mendatang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode dasar studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling dan teknik pengambilan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data kelembagaan menggunakan model Miles dan Huberman. Perumusan strategi pengembangan pengelolaan kelembagaan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kelembagaan dibagi menjadi aspek struktural dan aspek kultural. Aktivitas lembaga berupa rencana pengembangan, pengorganisasian, event pembukaan wisata alam, pelatihan pengurus Pokdarwis, pendampingan dari BKPH Kebumen. Stakeholder yang terlibat yaitu, stakeholder primer (LMDH Sido Makmur sebagai pengelola wisata, pedagang menyediakan konsumsi bagi wisatawan, dan wisatawan menikmati wisata), stakeholder sekunder (Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen memberikan pelatihan kepada pengurus lembaga, Pemerintah Desa Karangsambung memberikan dana bantuan pengembangan, dan PT. Djarum memberikan dana bantuan event pembukaan wisata alam), dan stakeholder kunci (Perhutani KPH Kedu Selatan memberikan izin pengelolaan wisata alam). Strategi pengembangan kelembagaan dengan mengembangkan kemampuan pengurus Pokdarwis dari segi marketing dan meningkatkan dukungan, kerja sama dengan lembaga lain dalam pengembangan wisata alam
This study aims to determine (1) institutional system in the nature tourism management of Bukit Pentulu Indah, (2) forms of institutional activities, (3) stakeholders and their role in the management, and (4) strategies needed for institutional development in the future. This research used qualitative approach with case studies. The sampling technique used snowball sampling and the data were gathered through observation, in-depth interviews, and documentation. The institutional data were analyzed using Miles and Huberman. The formulation of institutional management development strategy was processed using SWOT. The result showed that institutional system is divided into structural and cultural aspects. Institutional activities include development planning, organizing, nature tourism opening event, Pokdarwis management training, and mentoring from BKPH of Kebumen. Stakeholders involved are primary stakeholders (LMDH Sido Makmur as tourism manager, traders provide consumption for tourists, and tourists as tourism appreciator), secondary stakeholders (Kebumen Regency Tourist Office as facilitator for management training, Karangsambung Village Government as development assistance funds provider, and PT Djarum as opening event funds provider), and key stakeholder (Perhutani KPH Kedu Selatan as tourism management authority). Institutional development strategies are implemented by improving marketing skills among Pokdarwis members as well as increasing support and collaboration with other institutions in the development of nature tourism.
Kata Kunci : analisis kelembagaan, wisata alam, KPH Kedu Selatan;institutional analysis, nature tourism, KPH Kedu Selatan