Analisis Rantai Nilai dan Strategi Keberlanjutan Industri Tanah Liat Kecamatan Godean Kabupaten Sleman

Annisa Rahma Fajrin, Dr. Sri Rahayu Budiani, M.Si.

2019 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Industri tanah liat di Kecamatan Godean merupakan industri yang berdiri sejak tahun 1930-an. Seiring perkembangan zaman, keberadaan industri ini semakin menurun. Banyak pengusaha tidak melanjutkan kegiatan industri. Hal ini membuat keberadaannya terancam hilang. Dibutuhkan strategi yang tepat untuk mempertahankan keberlanjutan industri tanah liat Kecamatan Godean. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui karakteristk industri tanah liat Kecamatan Godean; 2) Mengetahui rantai nilai industri tanah liat Kecamatan Godean; dan 3) Menentukan strategi keberlanjutan industri tanah liat Kecamatan Godean. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan snowball sampling dan proportional random sampling. Tujuan pertama diolah menggunakan tabel frekuensi dan tabulasi silang. Pola pemasaran, peta lokasi pemasaran dan bahan baku, serta perhitungan nilai tambah untuk tujuan kedua. Tujuan ketiga diolah dengan Tabel IFAS, Tabel EFAS, Matriks IE, dan Matriks SWOT untuk mendapatkan strategi keberlanjutan industri. Hasil penelitian menunjukkan pengusaha didominasi usia tua dengan tingkat pendidikan terakhir SMA sederajat. Industri ini berdiri karena faktor kedekatan lokasi bahan baku. Pemasaran produknya cukup luas. Proses produksi tergolong kompleks dan lama. Rantai nilai industri skala rumah tangga memiliki empat saluran perdagangan serta industri skala kecil dan menengah memiliki dua saluran perdagangan. Terdapat tujuh aktor dalam rantai niai industri, yaitu sebagai produsen bahan baku, produsen kayu, dan jasa penggilingan, pengusaha, distributor I, distributor II, dan konsumen. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi keberlanjutan industri adalah: 1) Manajemen usaha; 2) Faktor produksi; 3) Penerus usaha; dan 4) Peran pemerintah. Hasil analisis SWOT secara garis besar menghasilkan strategi: 1) Menetapkan merek dan strandarisasi produk; 2) Memfungsikan organisasi kelompok; 3) Mengedukasi generasi muda berwirausaha; dan 4) Melakukan inovasi.

Clay industry in Godean District has been existing around 1930 until today. However, its existence is decreasing through the years. The existence is in danger because the craftsman stop the production. To maintain the existence of the industry, the sustainable strategy is needed. Thus the purposes of this research are: 1) To know the characteristic of the clay industry; 2) To know the value chain of the clay industry; and 3) To formulate the sustainable strategy of the clay industry in Godean District. Descriptive quantitative and qualitative are the method used in this research. The data collection technique are snowball sampling and proportional random sampling. The quantitative data processed by using frequency table and cross tab formulation. The qualitative data processed by using IFAS table, EFAS table, IE matrix, and SWOT matrix to formulate the sustainable industry strategy. The result showed that most of the craftsman are in the old age with the last education level of senior high school. This industry existed because the location of the raw material are nearby. This industry is also has the extensive market location. Its production process is complex so that it related to other industries. The value chain of micro industry has four branch chains and the small and medium scale of industry have two branch chains. There are seven actors that played the role in this industry, such as the raw material producer, wood producer, and milling service, producer/craftsman, first distributor, last distributor, and consumer. The qualitative results show the factors that affect the industry sustainability are: 1) Industrial management; 2) Production factors; 3) The business successor; and 4) Role of government. The results of SWOT analysis generally show the right strategy for maintain the sustainability are: 1) Pantenting and standardizing the own brand; 2) Adding the function of the Association; 3) Educating the youth about the entrepreneurship; and 4) Seeking for other innovations.

Kata Kunci : Karakteristik industri, rantai nilai, keberlanjutan industri, Analisis SWOT