Representasi Identitas Diri dan Perubahan Perspektif Estetik pada Lukisan Potret Diri Affandi

Ima Hikmatul Hasnah, Dr. Sindung Tjahyadi

2019 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Kajian skripsi ini berusaha untuk menganalisis gagasan identitas dalam potret diri Affandi, dan bagaimana perubahan perspektif estetik Affandi mempengaruhi visualisasi lukisan potret dirinya. Lukisan potret diri dekat dengan konsep citra diri, representasi diri maupun notasi pribadi seniman. Hal ini kemudian memicu pertanyaan seperti: konsep diri apa yang direpresentasikan Affandi pada lukisan potret diri, dan bagaimana perubahan perspektif estetiknya mempengaruhi baik visual maupun makna dibalik setiap penciptaan lukisan potret dirinya. Untuk mengkaji hal ini, peneliti menggunakan teori representasi dalam filsafat seni. Lukisan potret diri Affandi dikaji melalui pandangan imitasi dan representasi, untuk mendapatkan kejelasan apakah lukisan potret diri Affandi hanya imitasi atau representatif. Hal ini juga mengarah pada pembahasan tentang pemahaman Affandi akan diri secara personal. Dari perubahan perspektif estetik yang ia alami, beriringan dengan kondisi dan realitas lingkungan yang ia hadapi, dilihat melalui teori identitas. Kemudian dianalisis bagaimana Affandi mengolah gagasan atas realitas, bagaimana penyelaman yang dia lakukan untuk memahami dirinya lalu seperti apa itu tervisualisasikan di atas kanvas. Sumber primer dan sekunder diteliti dengan menggunakan langkah-langkah metodis seperti deskripsi, interpretasi, kesinambungan historis, heuristik dan beberapa unsur metodis lain sebagai pendukung. Simpulan yang dihasilkan dari kajian ini adalah: pertama, perenungan eksistensialis Affandi terhadap identitas dirinya menetapkan humanisme sebagai kunci. Wajah Affandi bukan hanya sebagai individu, namun wajah manusia yang mewakili realitas sosial, hal itu berupa kehidupan merakyat yang selama ini dilaluinya. Lalu yang kedua, perubahan perspektif Affandi terjadi dari Realisme, Impresionisme sampai Ekspresionisme. Realisme Affandi pada potret diri menunjukkan Affandi yang merekam perubahan fisiknya dari muda sampai tua. Gaya Impresionisme mulai dilakukan Affandi dengan garis-garis timbul yang melengkung dan menumpuk serta pemilihan warna-warna bercahaya, sedangkan Ekspresionisme dalam tahap akhir yang dicapai Affandi, kejelasan bentuk memudar, latar belakang mulai transparan, seiring dengan pemahaman diri Affandi yang memasuki banyak kontemplasi dan perenungan. Lukisan potret diri Affandi adalah nada kunci bagi seluruh irama ekspresinya dan sebuah kendali gerakan emosi berkeseniannya.

The focus of this study is seek to analyze notion of identity in Affandi's self-portrait, and how changes in Affandi's aesthetic perspective affect the visualization of his self-portrait. Self-portrait paintings are indeed close to the concept of self-image, self-representation and personal notation of artists. This then triggers questions such as: what self-concept does Affandi represent in self-portrait painting, and how does his aesthetic perspective change affect both the visual and the meaning behind each creation of his self-portrait painting. To examine this, researchers use representation theory in art philosophy. Affandi's self-portrait paintings are examined through imitation views and representations, to get clarity whether Affandi's self-portrait paintings are only imitations or are representative. This also led to a discussion about Affandi's understanding of himself personally. From the change in aesthetic perspective that he experienced, along with the conditions and realities of the environment he faced, seen through the theory of identity. Then analyzed how Affandi processes ideas on reality, how he dives to understand himself and what they are visualized on canvas. Primary and secondary sources are examined using methodical steps such as description, interpretation, historical continuity, heuristics and several other methodical elements as support. The conclusions resulting from this study are: first, Affandi's existential contemplation of his identity establishes humanism as the key. Affandi's face is not only as an individual, but a human face that represents social reality, it is in the form of popular life that he has been through. Then the second, the change in Affandi's perspective occurred from Realism, Impressionism to Expressionism. Affandi's realism in self portraits shows Affandi recording his physical changes from young to old. Affandi's style began to be carried out by Affandi with arising lines that curved and piled up as well as the selection of luminous colors, Expressionism in the final stages reached by Affandi, the clarity of the form fading, the background began to be transparent, along with Affandi's self-understanding that entered many reflections. Affandi's self-portrait is the key tone for all the rhythm of his expression and a control of his artistic emotional movements

Kata Kunci : Lukisan Potret Diri, Identitas Diri, Perspektif Estetik