Laporkan Masalah

Peran Putri Raja Keraton Yogyakarta di Era Modern

RIZKY AYU KURNIASARI, Dr. Agus Joko Pitoyo, M.A/Dr. Pande Made Kutanegara, M.Si

2019 | Tesis | MAGISTER KEPENDUDUKAN

Pada era modern peran putri raja menjadi cukup luas cakupannya. Peran yang dimiliki para putri raja sekarang bukan hanya di dalam saja namun juga kegiatan di luar Keraton. Hal ini menjadi penting ketika perempuan diberikan haknya untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki tanpa melihat perbedaan laki-laki maupun perempuan. Perempuan mampu menjadi penggerak bagi perempuan lain untuk bisa berdaya. Ini merupakan salah satu upaya juga bahwa untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mensukseskan program people center development yang digagas oleh pemerintah Indonesia, para putri raja mampu menjadi agen perubahan bahwa semua dapat diselaraskan dengan budaya patriarki yang sangat melekat di dalam kehidupan sebagai putri raja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran putri raja di dalam dan di luar Keraton, mengetahui alasan yang berpengaruh terhadap peran putri Keraton Yogyakarta di era modern, mengetahui sudut pandang para putri raja tentang gender sebagai putri raja Keraton Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi life history. Semua tujuan dalam penelitian ini dijawab menggunakan wawancara mendalam dengan cara purposive. Peneliti menentukan informan yang menguasai dan berkenaan langsung dengan permasalahan penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan jaman, pendidikan, serta aktivitas sosial para putri raja mempengaruhi peran putri raja di era modern. Putri raja modern mampu menjadi agen perubahan untuk perempuan lain dalam menghapus pandangan perempuan yang termarginalkan. Ini terbukti dengan cara pandang putri raja tentang kesetaraan gender. Ruang gerak putri raja yang luas juga mengharuskan para putri raja melakukan mobilitas yang tinggi. Peran putri raja Keraton Yogyakarta tidak berhenti pada kedudukan dan keterlibatannya saja, namun juga ikut serta dalam membangun Yogyakarta dalam kontribusinya baik didalam maupun di luar Keraton.

In the modern era the role of a princess to be quite wide-ranging. The role that the princess is now not only inside but also outside the palace activities. This becomes important when women are given the right to develop their full potential regardless of differences in men and women. Women were able to be an engine for other women to be empowered. This is one effort also that to get the human resources quality and success of the program people center development initiated by the Indonesian government, the king's daughter to become an agent of change that can all be aligned with the culture of patriarchy that is inherent in life as a princess. This study aimed to describe the role of a princess inside and outside the palace. This study is a qualitative research approach life history studies. All objectives in this study answered using in-depth interviews with a purposive. Researchers determine the informant who control and direct regard to the problem of research. The results of this study indicate that the development, education, and social activities of the princess affect the role of a princess in the modern era. Modern princess able to become agents of change for other women in the marginalized remove women's perspectives. This is evidenced by the princess perspective on gender equality. The space for comprehensive princess princess also requires a high mobility. The princess’s role does not stop at the position and involvement at Keraton, but also contribute to the building of Yogyakarta in contributing both within and outside the palace.

Kata Kunci : peran, putri raja, era modern

  1. S2-2019-420095-abstract.pdf  
  2. S2-2019-420095-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-420095-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-420095-title.pdf