Laporkan Masalah

Analisis Faktor Aktivitas Fisik dan Makan Sayur Buah dengan Kejadian Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019

ANTONIUS ADOLF G, Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH; Dr. dr. Emy Huriyati, M.Kes

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Antonius Adolf Gebang1, Hari Kusnanto Josef2, Emy Huriyati3 1. Pascasarjana Program Pelatihan epidemiologi lapangan, fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Indonesia. 2. Departemen Kedokteran Keluarga dan Bioetika, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Indonesia. 3. Departemen Gizi Kesehatan, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Indonesia Latar belakang: Di Kabupaten Temanggung jumlah kasus penyakit diabetes melitus merupakan tertinggi kedua setelah hipertensi. Dilihat dari pekerjaan, rata-rata penduduk temanggung bekerja sebagai petani, petani sayur dan buah. Berdasarkan pekerjaannya tersebut maka bisa dikatakan bahwa seharusnya aktivitas dan makan sayur buahnya baik, tetapi berdasarkan data kasus diabetes melitus terlihat kasusnya terus meningkat. Tujuan: menganalisis hubungan factor aktivitas fisik dan makan sayur buah dengan kejadian penyakit diabetes mellitus tipe 2 di kabupaten temanggung . Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observational dengan menggunakan incidence density case control study dengan perbandingan kasus dan control 1:1 tanpa matching. Pengambilan data penelitian berasal dari laporan surveilans puskesmas dan wawancara langsung dengan responden. Penelitian ini dilaksanakan di 10 puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah yang memiliki insiden kasus lebih tinggi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 responden yang dibagi menjadi 75 responden kasus dan 75 responden kontrol. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara factor umur, riwayat keluarga (OR: 2,13; 95% CI: 1,05-4,31; p-value: 0,02), obesitas (OR: 2,15; 95% CI: 0,99-4,69; p-value: 0,03), aktivitas fisik dan makan sayur buah (OR: 5,02; 95% CI: 2,35-10,84; p-value: 0,00) dengan kejadian penyakit diabetes melitus tipe 2 sedangkan factor jenis kelamin dan pekerjaan tidak memiliki hubungan dengan kejadian penyakit diabetes mellitus tipe 2. Hasil analisis multivariat menunjukkan ada hubungan antara riwayat keluarga, aktivitas fisik dan makan sayur buah dengan kejadian penyakit diabetes mellitus tipe 2 pada model terakhir. Kesimpulan: aktivitas fisik yang rendah dan makan sayur buah yang kurang dapat menyebabkan terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2. Penyuluhan intensif dan rutin perlu dilakukan agar menambah pengetahuan bagi masyarakat dan membentuk lebih banyak pelayanan kesehatan seperti posbindu di setiap desa agar memaksimalkan deteksi dini penyakit diabetes mellitus. Kata kunci: diabetes melitus, aktivitas fisik, sayur buah.

Antonius Adolf Gebang1, Hari Kusnanto Josef2, Emy Huriyati3 1. Postgraduate of field epidemiology Training Program, faculty of Medicine, Public Health and Nursing. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Indonesia. 2. Departement of Family Medicine and Bioethics, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Indonesia. 3. Departement of Health Nutrition, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Indonesia Background: In Temanggung Regency the number of cases of diabetes mellitus is the second highest after hypertension. Judging from work, the average population is working as a farmer, vegetable and fruit farmer. Based on his work, it can be said that the activity and eating of vegetables should be good, but based on data on cases of diabetes mellitus, the case continues to increase. Purpose: to analyze the relationship between factors of physical activity and eating fruit vegetables with the incidence of type 2 diabetes mellitus in temanggung district. Methods: The type of this study was observational analytic study using a incidence density control study case with a comparison of cases and 1: 1 control without matching. Retrieval of research data comes from the health center surveillance report and direct interviews with respondents. This research was conducted in 10 health centers located in the Temanggung Regency area of Central Java Province which had a higher incidence of cases. The sample in this study were 150 respondents who were divided into 75 case respondents and 75 control respondents. Result: The results of bivariate analysis showed that there was a relationship between age factors, family history (OR: 2.13; 95% CI: 1.05-4.31; p-value: 0.02), obesity (OR: 2.15 ; 95% CI: 0.99-4.69; p-value: 0.03), physical activity and eating fruit vegetables (OR: 5.02; 95% CI: 2.35-10.84; p-value : 0,00) with the incidence of type 2 diabetes mellitus while the sex and occupational factors had no association with the incidence of type 2 diabetes mellitus. The multivariate analysis showed a relationship between family history, physical activity and eating fruit vegetables with the incidence of diabetes type 2 mellitus in the last model. Conclusion: Low physical activity and eating less vegetables can cause type 2 diabetes mellitus. Intensive and routine counseling needs to be done to increase knowledge for the community and establish more health services such as Posbindu in each village to maximize early detection of diabetes mellitus. . Keywords: diabetes mellitus, physical activity, fruit vegetable

Kata Kunci : diabetes melitus, aktivitas fisik, sayur buah

  1. S2-2019-418197-abstract.pdf.pdf  
  2. S2-2019-418197-bibliography.pdf.pdf  
  3. S2-2019-418197-tableofcontent.pdf.pdf  
  4. S2-2019-418197-title.pdf.pdf