FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
ENDANG TRIYANTO, Prof. Dra. RA. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D.; Prof. Dra. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc.,Ph.D.; Dr. Sri Werdati, SKM.,M.Kes
2019 | Disertasi | DOKTOR ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATANPerilaku berisiko seksual banyak dilakukan remaja saat masuk masa pubertas. Latar belakang remaja melakukan perilaku berisiko seksual sangat kompleks dan beragam. Berdasarkan systematic review, ditemukan banyak faktor risiko, diantaranya dari diri individu remaja, teman sebaya, keluarga, sekolah dan lingkungan. Tidak adanya instrumen untuk mengukur faktor risiko yang komprehensif mengakibatkan kasus kesehatan reproduksi selalu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan reproduksi remaja di Banyumas; menghasilkan instrumen yang komprehensif tentang faktor-faktor perilaku kesehatan reproduksi remaja berdasarkan eksplorasi yang diperoleh; dan mengidentifikasi hubungan antar faktor-faktor perilaku kesehatan reproduksi remaja dari konstruk teori baru yang dihasilkan. Peneliti menggunakan mixed methodes. Sampel penelitian berjumlah 463 remaja usia 10-19 tahun di Banyumas. Penelitian dilaksanakan selama tahun 2018. Tahap kualitatif dilakukan eksplorasi konstruk teori perilaku dengan wawancara mendalam yang kemudian dianalisis dengan teknik content analysis. Hasilnya digunakan untuk menyusun instrumen. Penelitian dilanjutkan dengan melakukan survei untuk uji instrumen. Analisis data menggunakan structural equation modeling untuk menentukan model yang fit. Faktor internal remaja yang berhasil diketahui meliputi : usia mulai pacaran terlalu dini, norma negatif yang dianut, ketidakberdayaan diri, pengetahuan kesehatan reproduksi, kebiasaan berisiko, dan gaya hidup bebas. Perilaku remaja juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu pengaruh negatif teman sebaya, interaksi dengan keluarga tidak harmonis, dan lingkungan berisiko. Instrumen yang memenuhi syarat uji berjumlah 54 item pernyataan yang memiliki daya diskriminasi lebih dari 0,3. Faktor teman sebaya terbukti sebagai faktor yang paling dominan dalam memengaruhi perilaku kesehatan reproduksi remaja. Setiap faktor memiliki nilai loading factors lebih dari 0,5 yang berarti mampu mengukur setiap konstruk faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan reproduksi remaja.
Sexual risk behavior is on mostly done by adolescents when they enter puberty. Adolescent backgrounds doing sexual risk behaviors are very complex and diverse. Based on a systematic review, i found many risk factors, including individuals, peers, family, and the environment. The absence of instruments to measure comprehensive risk factors has resulted in cases of reproductive health always high. This study aims to identify risk factors and protection of reproductive health; analyze the relationship between each reproductive health factors; and analyze new theoretical constructs of risk factors and protection of adolescent reproductive health. The researcher used a mixed methods. The research sample consisted of 463 adolescents aged ten-19 years in Banyumas. The research was conducted in 2018. The qualitative phase was explored by constructing behavioral theory with in-depth interviews which were then analyzed by content analysis techniques. The results of qualitative study used to arrange instruments. The research was continued by conducting a survey for the instrument test. Researcher using Structural Equation Modeling analysis to determine the model that is fit. The internal factors of adolescents that are known to be successful include: age related risk, adhered negative norms, self helplessness, low knowledge of reproductive health, risky habits, and free lifestyle. Adolescent behavior is also influenced by external factors, namely the negative influence of peers, inharmonious interactions with families, and risky environments. Instruments that meet the test requirements amount to 54 items with coefficient score > 0,3.
Kata Kunci : remaja, kesehatan reproduksi, seks bebas, perilaku berisiko, pubertas, adolescence, reproductive health, free sex, risk behavior, puberty