Laporkan Masalah

PELESTARIAN CANDI PRAMBANAN BERBASIS RITUAL AGAMA HINDU

NURKOTIMAH, Dr. Niken Wirasanti, M.Si

2019 | Tesis | MAGISTER ARKEOLOGI

Tesis ini membahas tentang Pelestarian Candi Prambanan berbasis Ritual Agama Hindu. Candi Prambanan pertama kali digunakan oleh umat Hindu pada tahun 1968. Pada tesis ini akan dibahas tentang nilai penting, evaluasi kegiatan ritual dan strategi pelestarian Candi Prambanan berbasis ritual keagamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi umat Hindu terhadap Candi Prambanan dan strategi pelestarian Candi Prambanan. Tesis ini menggunakan teori Arkeologi Publik yang dikemukakan oleh Chamber dan Matsuda yang dikutip dari Tanudirjo dan Tjahjono. Metode yang digunakan ialah deskriptif analisis. Sedangkan tekhnik analisis data menggunakan kualitatif yang terdiri dari analisis nilai penting dan telaah hukum. Analisis data kemudian disintesiskan dengan teori arkeologi publik, prinsip pelestarian, dan perangkat hukum yang berlaku. Hasil dari penelitian ini adalah Candi Prambanan sebagai tempat suci yang harus disakralkan dan dilestarikan. Dampak positif kegiatan ritual Agama Hindu ialah sebagai salah satu alternative pelestarian Candi Prambanan secara fisik dan nonfisik. Sedangkan dampak negatifnya adalah munculnya tindakan kriminal, lingkungan, dan keausan terhadap batu candi. Strategi pelestariannya ialah menggunakan strategi pelestarian terpadu Kawasan Suci Candi Prambanan, dengan melibatkan umat Hindu dan Pemangku Kebijakan dalam satu program kegiatan.

This thesis discusses the preservation of the Prambanan temple based on Hindu religious rituals. Prambanan Temple was first used by Hindus in 1968. This thesis will discuss the importance, evaluation of ritual activities and the preservation strategy of Prambanan Temple based on religious rituals. The purpose of this study was to determine the perception of Hindus towards Prambanan Temple and the preservation strategy of Prambanan Temple. This thesis uses the theory of Public Archeology proposed by Chamber and Matsuda quoted by Tanudirjo and Tjahjono. The method used is descriptive analysis. Whereas the data analysis technique uses qualitative which consists of analysis of important values and reviewing the legislation. The data analysed by public archeology theory, preservation principles, and legislation. The results of this study are the Prambanan Temple as a sacred place that must be sacred and preserved. The positive impact of Hindu religious ritual activities are as an alternative physical and non-physical preservation of Prambanan Temple. While the negative impact are the emergence of criminal acts, the environment, and wear and tear on the stone temple. The preservation strategy is to use the integrated conservation strategy of the Prambanan Temple Sacred Area, by involving Hindus and Policyholders in one program of activities.

Kata Kunci : Candi Prambanan, Strategi, Ritual, dan Pelestarian

  1. S2-2019-419226-abstract.pdf  
  2. S2-2019-419226-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-419226-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-419226-title.pdf